Pemkab Banyuwangi Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Lewat Kursus Gratis
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mengukuhkan komitmennya dalam memajukan ekonomi lokal dengan menggelar program kursus gratis bagi masyarakatnya. ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mengukuhkan komitmennya dalam memajukan ekonomi lokal dengan menggelar program kursus gratis bagi masyarakatnya. Dalam program "Banyuwangi Ayo Kursus", sebanyak 600 peserta mengikuti beragam pelatihan keterampilan yang ditawarkan, membuka jalan bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan atau merintis usaha secara mandiri.
Program yang telah memasuki tahun ketiga ini menawarkan 14 jenis kursus yang mencakup berbagai bidang, mulai dari keahlian tradisional seperti pangkas rambut dan tata boga, hingga keahlian berbasis digital seperti content creator dan digital marketing.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan vokasional, serta memberikan keterampilan baik dalam soft skill maupun hard skill yang dapat membantu masyarakat memasuki dunia kerja atau berwirausaha.
"Ini merupakan langkah nyata Pemkab Banyuwangi dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan keterampilan," kata Bupati Ipuk Fiestiandani, Senin (18/3/2024).
Selain menawarkan pelatihan keterampilan, Pemkab Banyuwangi juga memberikan dukungan dalam berbagai aspek, termasuk modal usaha dan bimbingan bagi peserta kursus. Program-program seperti Jagoan Banyuwangi untuk pengusaha muda, serta Warung Naik Kelas (Wenak) yang memberikan bantuan alat usaha, menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung perkembangan bisnis lokal.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menjelaskan bahwa program Banyuwangi Kursus berlangsung selama 15 hari dengan melibatkan 47 kelas yang tersebar di berbagai lokasi di Banyuwangi. Metode pengajaran yang digunakan adalah project based learning, di mana peserta kursus dituntut untuk menghasilkan karya yang dinilai oleh para pengajar.
"Peserta kursus tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pendampingan produk industri rumahan, sertifikasi halal, serta pelatihan digital marketing untuk mempertahankan usaha mereka agar berkelanjutan," ungkap Suratno.
Tidak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga menjalin kerjasama dengan Bank BPR Jatim untuk menyediakan bantuan permodalan bagi para peserta kursus yang ingin merintis usaha mereka sendiri.
Dengan berbagai dukungan ini, diharapkan masyarakat Banyuwangi dapat memanfaatkan peluang ekonomi yang ada dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan.(*)
Apa Reaksi Anda?