Pemeritah Kabupaten Malang Bikin Program Baru Satu Desa Satu Start-up
Pemerintah Kabupaten Malang (Pemkab Malang) mulai Senin (27/3/2023) hari ini memburu sumberdaya manusia lulusan SMA sederajat melalui program terbaru, "Satu Desa Satu Sta ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang (Pemkab Malang) mulai Senin (27/3/2023) hari ini memburu sumberdaya manusia lulusan SMA sederajat melalui program terbaru, "Satu Desa Satu Start-up".
Saat berpidato pada acara Musrenbang RKPD di Pendopo Agung Kabupaten Malang, siang tadi, Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM mengaku bersama Sekwilda, Wahyu Hidayat sudah merancang ihwal itu
"Jadi program saya ini nantinya dalam satu desa satu ada satu sarjana berprestasi dimana pemilihan dengan cara satu desa harus tercipta satu sarjana berprestasi," tegas Sanusi.
Ke depannya ini, kata dia, satu manusia berprestasi dalam satu desa itu nantinya akan dibiayai oleh Pemkab Malang. "Kami sepakati biayanya Rp15 juta untuk membantu pendidikannya di perguruan tinggi," ujar Sanusi.
Karenanya ia berharap para Camat dan Kepala Desa mulai menginventarisir siapa-siapa anak-anak yang lulusan terbaik untuk dibantu pembiayaan kuliahnya.
"Kami sudah sounding dengan sejumlah perguruan tinggi, bahwa satu semester itu bisa antara tiga sampai empat juta rupiah. Kalau di Brawijaya bisa bervariasi antara Rp500 ribu sampai Rp23 juta," kata Sanusi.
Karena, lanjut dia, bila ada keterangan tidak mampu, biaya perkuliahannya per-semester bisa Rp500 ribu.
Dari situ, lanjut Sanusi, ia sudah berkoordinasi dengan Sekwilda maupun Bappeda, bahwa nantinya per-desa, ada satu sarjana berprestasi.
"Tapi sarjana yang kami bantu kuliahnya itu, kami berharap akan bisa menjadi start-up di desanya yang sesuai dengan visi misi Kabupaten Malang. "Dan bisa menjadi penggerak pembangunan di desanya masing-masing," tandasnya.
Kabupaten Malang memiliki 390 desa dan kelurahan. "Karena saya juga anak desa yang bisa menggerakkan desa hingga menjadi Bupati. Mungkin, kelak anak-anak berprestasi itu juga bisa menjadi Bupati. Lek gak iso dadi bupati minimal dadi Lurah atau Camat," katanya.
Sanusi meminta pihak Diknas maupun dari Gubernur dan dari pihak SMK yang akan melakukan seleksi.
Selesai?....belum.
Sanusi membeberkan ada catatannya. Bahwa ketika di perguruan tinggi, ada syaratnya.
"IP atau Indeks Prestasinya setiap semesternya tidak boleh di bawah 3,5. Itu sudah bukan barang mustahil," ujar Sanusi lagi.
Jadi, lanjut Sanusi, sekarang di Kabupaten Malang kualitas sarjananya nilai rata-ratanya harus 9. "Makanya saya sering menyampaikan pada Diknas, agar anak-anak mulai SD rata-ratanya harus 9. Karena di perguruan tinggi nilai rata-rata 9 itu semua anak sekarang bisa, dan tidak hanya satu anak saja," katanya.
"Karena saya berharap Kabupaten Malang nantinya akan memiliki satu sarjana berkualitas yang bisa menjadi star-up di desanya masing-masing," kata Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM. (*)
Apa Reaksi Anda?