Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Macet Kiloan Meter, Polisi Bagikan Air Mineral
Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur kembali macet kiloan meter, Rabu (5/7/2023). Sebagai bentuk pelayanan sekaligus mencegah Dehidrasi, Polisi Resor Kota (Polr ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur kembali macet kiloan meter, Rabu (5/7/2023). Sebagai bentuk pelayanan sekaligus mencegah Dehidrasi, Polisi Resor Kota (Polresta) Banyuwangi, bagikan air mineral kepada pengendara yang terjebak kemacetan.
Aksi simpatik tersebut dilakukan oleh Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Randy Asdar dan General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Persero cabang Ketapang, Syamsudin bersama anggota turun kejalan bukan hanya sekedar melakukan pengaturan kemacetan arus lalu lintas, namun juga memberikan kenyamanan para sopir dan keluarga dalam menghadapi macet, kurang lebih sejauh 11 km
Tanpa canggung, satu persatu dari puluhan dus air mineral dibagikan kepada pengendara mulai dari kendaraan berat hingga mobil-mobil keluarga di kantong-kantong parkir pelabuhan Ketapang, seraya menunggu giliran masuk kapal.
“jadi kemacetan sudah berlangsung 4 hari ini, lantas kami berkolaborasi untuk berinisiatif menyapa pengunjung dan membagi air mineral supaya tidak dehidrasi dan anggota kami juga tetap melakukan pengaturan lalin,” ucap, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Persero cabang Ketapang, Syamsudin, membagikan Air Mineral demi mengurangi dehidrasi dan memberikan kenyamanan. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)
“intinya kami Polresta Banyuwangi tetap berupaya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, bila ada hambatan yang terjadi masyarakat bisa hubungi 001,” imbuh, Dewa.
Rahandy (27) pria asal Gresik, yang hendak berlibur ke Bali bersama keluarga, menyayangkan dengan kemacetan yang terjadi di pelabuhan Ketapang. Ia bercerita, jika berangkat dari rumah pukul 22.00 WIB dan tiba pukul 04.00 WIB di Banyuwangi Land untuk beristirahat sejenak. Namun, bukan malah sepi Randy terjebak macet selama 6 jam hingga bisa mencapai pelabuhan Ketapang.
“kami sedikit terbantu dengan petugas polisi dan rekanya berbagi air mineral, karena saya sedikit kerepotan beli air karena membawa anak kecil,” tutur, Rahandy.
Disamping itu, Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Randy Asdar, juga berkomentar bila adanya penambahan volume arus lalin hingga hari keempat yang menggunakan jasa penyeberangan Ketapang Gilimanuk, hal itu, akibat dari libur panjang sekolah hingga tanggal 17 Juli dan pasca Hari Raya Idul Adha.
Randy, juga menambahkan, untuk mengurai kepadatan kemacetan yang terjadi, kepolisian beserta ASDP, saat ini memberlakukan mekanisme penyeberangan seperti saat arus mudik lebaran. setiap kapal yang sudah penuh akan bisa langsung berangkat dan setelah bongkar di pelabuhan Gilimanuk, kapal akan langsung kembali ke Pelabuhan Ketapang.
“kami Kasatlantas terus berkoordinasi bersama ASDP dan Korsatpel Ketapang-Gilimanuk untuk mengurai kemacetan ini, hingga menerjunkan sekitar 40 personel dari Kasatlantas Polresta Banyuwangi,” katanya.
Senada dengan Randy, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Persero cabang Ketapang, Syamsudin, juga menjelaskan, sejak Minggu, jumlah kendaraan yang menyeberang ke Bali via pelabuhan Ketapang mengalami kenaikan cukup signifikan. Kenaikan tersebut hingga mencapai sekitar 50 persen.
“dihari biasa jumlah kendaraan pengguna jasa pelabuhan sekitar 4000. Beberapa hari ini sudah mencapai 6000 per hari,” ungkap, Syamsudin.
Untuk itu, pihak ASDP Ketapang, menambah jumlah kapal yang melayani penyeberangan Jawa-Bali, yakni 27 kapal menjadi 33 kapal dan Waktu bongkar-muat juga dipangkas dari 13 menit menjadi 10 menit. (*)
Apa Reaksi Anda?