Nobar Debat Cawapres, IMM Jember Gelar Diskusi Demoralisasi Demokrasi

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah cabang Jember gelar diskusi dan nonton bareng debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024, di Cafe Ergo Jalan Rowotawu 2 No. 192, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Jum’at (22/12).

Desember 24, 2023 - 17:30
Nobar Debat Cawapres, IMM Jember Gelar Diskusi Demoralisasi Demokrasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah cabang Jember gelar diskusi dan nonton bareng debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024, di Cafe Ergo Jalan Rowotawu 2 No. 192, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Jum’at (22/12).

Dalam acara itu, IMM Jember menghadirkan dua pembicara. Pertama dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jember, Andi Saputra S.H dan Irham Firdaruzziar S.Pt dari Jaringan Edukasi Pemilu Untuk Rakyat atau JPR.

Pada sesi diskusi, Andi Saputra yang dalam lima tahun terakhir memiliki fokus liputan di desk politik pemerintahan mengatakan Pilpres 2024 jauh lebih baik dibandingkan dengan Pilpres sebelumnya (Pilpres 2019), karena peserta lebih dari dua paslon sehingga potensi polarisasi lebih terminimalisir.

Hanya saja, Pilpres 2024 terdapat demoralisasi demokrasi yang dapat dilihat dari bagaimana cawe-cawe Jokowi.

Menurutnya, putusan Mahkama Konstitusi (MK) yang memberi jalan pintas putra sulung Jokowi, Gibran Rakabumingraka untuk mencalonkan diri menjadi cawapres adalah wujud terang bangunan politik dinasti yang hendak dibangun Jokowi. Meski tidak menyalahi prosedur, kata Andi, politik dinasti harus tetap dilawan sebab melanggar etka dan moral.

“Memang politik dinasti dalam demokrasi secara prosedur tidak masalah namun secara etika wajib dipertanyakan dan dilawan” Katanya.Ia menambahkan jika politik dinasti dibiarkan tumbuh subur maka ruang persaingan akan semakin karena hanya mereka yang berasal dari keluarga yang berkuasa yang mendapatkan jalan pintas dan keistimewaan.

Sementara itu, Irham Firdaruzziar menyampaikan melihat demoralisasi demokrasi akan berdampak buruk terhadap perkembangan suatu negara.

Menurutnya, maka yang perlu dilakukan oleh pemilih muda adalah dengan mengembalikan ruang-ruang diskusi publik sehingga akan semakin banyak pemuda yang cerdas dalam memilih pemimpin.

Ia menekankan, saat mau tidak mau mahasiswa saat ini harus ikut andil dalam pengawasan pemilu dan memberikan edukasi kepada masyarakat karena banyak pemimpin atau pelaku kekuasaan yang menggunakan aparatur sipil sebagai alat politik.

“Pemilih yang cerdas itu carilah calon pemimpin yang buruknya paling sedikit, jadi debat cawapres ini akan menarik untuk ditelaah dan saya harap tetap berasional dalam menyikapi,” katanya.

Ia menambahkan, untuk persoalan demoralisasi politik perlu disepakati bersama atas rasionalitas dan idealisme yang dimiliki anak muda saat ini melalui nobar debat Cawapres hari ini dapat lebih bijak memilih presiden dan wakil presiden sebagai pemimpin bangsa ini.

Terpisah Kabid Hikmah IMM cabang Jember Ahmad Firdaus mengatakan diskusi dan nobar Cawapres digelar mengajak masyarakat. Khususnya generasi muda untuk cerdas dan cermat dalam menganalisa informasi jelang Pemilu agar tidak salah dalam memilih pemimpin.

Mahasiswa Fakultas Hukum Unmuh Jember itu menghimbau anak muda agar bijak dan selektif dalam memilih pemimpin.“Prinsipnya kami ingin mendorong anak muda menjadi pemilih cerdas,” katanya.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow