Nasionalisme di Era Digital: Pandangan Generasi Muda Melalui Lensa Alumni UIN Malang
Di tengah pesatnya perkembangan era digital, bagaimana generasi muda memandang nasionalisme? Rofiul Ahsan, alumni UIN Malang, memberikan pandangannya tentang fenomena ini dalam rangka memperingati Hari…
TIMESINDONESIA, MALANG – Di tengah pesatnya perkembangan era digital, bagaimana generasi muda memandang nasionalisme? Rofiul Ahsan, alumni UIN Malang, memberikan pandangannya tentang fenomena ini dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Rofiul, yang aktif di bidang teknologi dan digital di Akademi AI TIMES Indonesia, melihat era digital sebagai platform yang potensial untuk memperkuat nasionalisme di kalangan generasi muda. Menurutnya, meskipun teknologi digital mungkin tampak global, namun hal itu justru bisa digunakan untuk memperkuat identitas nasional.
"Teknologi digital memberikan kita alat untuk mengekspresikan dan memperluas cinta kita terhadap Indonesia," kata Rofiul. "Kita dapat menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk membagikan cerita, budaya, dan keindahan Indonesia, dan dengan begitu memperkuat identitas kita sebagai bangsa."
Namun, Rofiul juga menekankan bahwa nasionalisme di era digital bukan hanya tentang membagikan konten bertema Indonesia. Menurutnya, generasi muda juga perlu menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai nasional, termasuk keadilan, persatuan, dan keragaman.
"Nasionalisme di era digital bukan hanya soal membagikan gambar pemandangan Indonesia atau memposting kata-kata patriotik," jelas Rofiul. "Lebih dari itu, nasionalisme adalah tentang bagaimana kita mempraktikkan nilai-nilai nasional dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi kita di dunia digital."
Rofiul berpendapat bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam memastikan bahwa era digital dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkuat nasionalisme. Ia mendorong generasi muda untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif teknologi, namun juga menjadi kreator konten yang mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencintai Indonesia.
"Generasi muda harus menjadi agen perubahan," tegas Rofiul. "Kita harus menggunakan teknologi digital sebagai alat untuk memperkuat identitas kita sebagai bangsa, dan memastikan bahwa nilai-nilai nasional tetap relevan dan hidup dalam era digital ini."
Melalui pandangan dan semangatnya, Rofiul Ahsan memberikan pesan penting bagi generasi muda Indonesia di era digital: bahwa mereka memiliki peran penting dan potensi besar dalam memperkuat nasionalisme melalui penggunaan teknologi digital. (*)
Apa Reaksi Anda?