Pancasila, Teknologi, dan Nasionalisme: Membangun Masa Depan Indonesia

Pancasila, teknologi, dan nasionalisme: membangun masa depan Indonesia dalam pandangan mahasiswa Theofany Aulia, mahasiswa Filkom UB.

Juni 1, 2023 - 08:30
Pancasila, Teknologi, dan Nasionalisme: Membangun Masa Depan Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam era digital ini, teknologi menjadi penggerak utama dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam membangun nasionalisme dan memahami Pancasila. Dalam rangkaian Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Theofany Aulia, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB), memaparkan bagaimana teknologi bisa digunakan untuk memperkuat pemahaman tentang Pancasila dan membangun nasionalisme.

Theofany Aulia, yang juga aktif sebagai pegiat teknologi di Akademi AI Indonesia, berpendapat bahwa teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dapat dimanfaatkan untuk memperdalam pemahaman masyarakat tentang Pancasila. "AI dapat digunakan untuk menampilkan berbagai sumber belajar tentang Pancasila dengan lebih interaktif dan menarik," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa melalui penggunaan AI, berbagai sumber belajar Pancasila bisa diolah dan disampaikan secara lebih inovatif. "Dengan AI, kita bisa mengembangkan platform belajar Pancasila yang canggih, yang bisa memfasilitasi diskusi, permainan edukasi, atau bahkan simulasi tentang implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," lanjut Theofany.

Selain itu, Theofany juga menekankan peran teknologi dalam membangun nasionalisme. Menurutnya, teknologi dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang keberagaman budaya dan keindahan Indonesia, sehingga dapat memupuk rasa cinta tanah air.

"Dengan teknologi, kita bisa menciptakan platform yang memperkenalkan keindahan Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Platform ini bisa menjadi media yang efektif untuk memupuk rasa cinta tanah air, yang merupakan inti dari nasionalisme," kata Theofany.

Theofany mengingatkan bahwa dalam menggunakan teknologi, kita harus selalu berpegang pada nilai-nilai Pancasila. "Teknologi harus digunakan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus belajar dan memahami Pancasila, agar kita bisa memanfaatkan teknologi dengan bijaksana," pungkasnya.

Akademi AI Indonesia, sebagai pusat pengembangan AI di Indonesia, berkomitmen untuk mendukung ide dan inisiatif Theofany. Melalui berbagai program dan pelatihan, Akademi AI Indonesia berharap dapat membantu masyarakat Indonesia untuk memahami dan memanfaatkan AI secara optimal.

Berita ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan teknologi dalam memahami Pancasila dan membangun nasionalisme. Seiring dengan semakin majunya teknologi, masyarakat diharapkan dapat menggunakan teknologi ini untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow