Menyongsong Pemilu 2024, PPLN Canberra selenggarakan Seminar ‘Mengenali dan Melawan Hoax

PPLN Canberra bersama-sama dengan Dharma Wanita Persatuan KBRI Canberra menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Pemilu 2024 untuk masyarakat Indonesia di Canberra.

Oktober 30, 2023 - 14:00
Menyongsong Pemilu 2024, PPLN Canberra selenggarakan Seminar ‘Mengenali dan Melawan Hoax

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PPLN Canberra bersama-sama dengan Dharma Wanita Persatuan KBRI Canberra menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Pemilu 2024 untuk masyarakat Indonesia di Canberra.

Acara digelar di Wisma Indonesia, Canberra, Australia, Sabtu (28/10/2023).

Selain diseminasi informasi Pemilu 2024, pada sosialisasi ini, juga diselenggarakan seminar dengan topik "Mengenali dan Melawan Disinformasi (Hoax), Demi Suksesnya Pemilu 2024". Kegiatan ini merupakan lanjutan dari seminar terdahulu yang dilaksanakan dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Canberra. 

Bahaya dan Dampak Disinformasi (Hoax)

PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) Canberra menghadirkan Anita Wahid, sosok pegiat sosial yang terhimpun dalam Jaringan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari seminar terdahulu yang dilaksanakan dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Canberra. 

Dalam sambutannya, Dr. Marsia Pramono menghimbau masyarakat agar cek dan ricek setiap informasi yang kita dapatkan, verifikasi fakta atas informasi dan data tersebut. "Mari kita berpikir kritis atas informasi yang kita dapatkan. Jangan kita ikut-ikutan membuat hoax dan menyebarkannya" tambah Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Canberra tersebut. 

Lebih kurang 2 jam, Anita Wahid membahas bagaimana berbahayanya hoax dalam kehidupan sehari-hari. Hoax secara efektif digunakan untuk menyasar dan memanipulasi emosi. Individu atau kelompok masyarakat yang terkena hoax bisa jadi mengekspresikannya dalam bentuk ujaran kebencian, penghinaan, pengeroyokan di sosial media, doxing, bahkan hingga persekusi dan penganiayaan terhadap seseorang atau kelompok tertentu. 

Dampak hoax dan ujaran kebencian sangat nyata. Untuk level individu, hoax menyebabkan seseorang menjadi irrasional, kehilangan daya pikir kritis, penuh kecurigaan dan kebencian, mudah dimanipulasi dan diprovokasi, dan berpikir dikotomis. Pada tatanan masyarakat, hoax bisa menyebabkan masyarakat yang menjadi penuh kekerasan, mobokrasi. Lebih jauh, terhadap bangsa akan timbul disintegrasi bangsa, polarisasi.  

"Jika kita tidak mampu memilah informasi bohong (hoax), maka kita malah bisa menjadi alat yang menyebarkan hoax tersebut, " jelas Anita.

Dampak hoax terhadap individu, menyebabkan seseorang menjadi irrasional, kehilangan daya pikir kritis, penuh kecurigaan dan kebencian, mudah dimanipulasi dan diprovokasi, dan berpikir dikotomis. Hoax berdampak ke masyarakat yang menjadi penuh kekerasan, mobokrasi. Lebih jauh, terhadap bangsa akan timbul disintegrasi bangsa, polarisasi, hancurnya integritas elektoral, hilangnya kemampuan untuk rasa saling percaya, terbuka, jujur, adil, saling menghormati, hingga hilangnya nalar kemanusiaan. 

foto-ppln.jpg

Anita Wahid bagikan tips menangkal hoax

Pada periode Januari - Agustus 2023, Anita dan timnya mengidentifikasi terdapat 1500 informasi hoax, yang lebih dari 50% merupakan informasi hoax terkait politik. Informasi terkait pemilu yang menyasar seluruh calon presiden yang akan berlaga di Pemilu 2024.

Anita juga memberikan tips bagaimana cara mengingatkan orang tua atau senior atau tokoh masyarakat yang menyebarkan informasi Hoax, yang mungkin karena ketidaktahuannya. Jika dalam grup Whatsapp, maka bisa dilakukan dengan japri atau pesan pribadi, agar pihak yang ditegur tidak merasa dipermalukan. 

Anita juga membagikan bagaimana cara mengecek suatu berita atau informasi itu hoax atau tidak. Mafindo bekerja sama dengan jurnalis independen di Indonesia menyediakan fasilitas pengecekan, yaitu pada Whatsapp Turnbackhoax (089680060088) dan Kalimasada (085921600500). Masyarakat dihimbau, ketika meragukan suatu informasi, link berita yang tampaknya hoax, dapat memeriksanya dengan berkirim pesan ke nomor Whatsapp tersebut. 

Masyarakat yang hadir tampak antusias dam aktif bertanya sehingga seminar tetap ramai hingga akhir. Apalagi acara tersebut dimeriahkan oleh penampilan medley lagu daerah dari Sabang sampai Merauke dengan iringan ukulele, yang dibawakan oleh Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan. 

Pemilihan Umum di Canberra

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PPLN Canberra, David Silalahi menyampaikan bahwa pemungutan suara akan dilaksanakan lebih awal daripada di Indonesia (early voting), pada 10 Februari 2024, bertempat di KBRI Canberra. David juga menghimbau agar masyarakat yang baru tiba di Canberra, atau akan kembali ke Indonesia untuk mengurus surat pindah memilih.

Syaratnya mudah, cukup mengisi formulir pindah memilih dan menunjukkan e-KTP atau paspor. Dengan mengurus pindah memilih, masyarakat akan dapat memberikan suara pada hari pemungutan suara nanti. Mengingat adanya proses pengiriman surat suara dari Jakarta, PPLN Canberra memberi  tenggat waktu permohonan pindah memilih dapat dilayani hingga 10 Januari 2024 (DFS). (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow