Mahasiswa UIN KHAS Jember Berhasil Raih Gelar S1 Tanpa Skripsi, Begini Ceritanya!
Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini berhasil menempuh tugas akhir tanpa karya skripsi.…
TIMESINDONESIA, JEMBER – Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS Jember) ini berhasil menempuh tugas akhir tanpa karya skripsi. Kok bisa?
Pada umumnya untuk meraih gelar sarjana atau strata satu, mahasiswa perlu melakukan penelitian yang hasilnya kemudian dikemas dalam bentuk skripsi. Namun tidak dengan Ika Zuwaida Fatma.
Belakangan namanya sering disebut-sebut karena dianggap unik. Bermula saat Fatma berhasil mempublikasikan artikelnya berjudul 'Pengambilan Keputusan dalam Menyelesaikan Soal PISA Konteks Pribadi: Apakah Siswa Reflektif Lebih Unggul dari Impulsif?' ke dalam jurnal akreditasi 2.
Fatma panggilan akrabnya, mengaku beruntung karena ia tidak perlu lagi membuat skripsi sebagai tugas akhir, cukup dengan mempresentasikan ulang artikel yang dimuat tersebut di depan dosen pembimbing dan para penguji.
"Tentu lebih ringkas," ucapnya dengan penuh kebanggaan.
Mahasiswa asal Banyuwangi tersebut menceritakan, rencana publikasi karya artikelnya berawal sejak dirinya melaksanakan seminar proposal (sempro).
"Usai sempro, lazimnya menerima catatan revisi. Kemudian setelah beberapa kali revisi proposal, rupanya dosen pembimbing saya, Suwarno, menilai konten artikel saya menarik. Sehingga, ia menyarankan untuk menerbitkannya di laman jurnal berakreditasi," ceritanya.
Tak berpikir lama, perempuan kelahiran 2001 itu pun mengamini saran dari sang dosen pembimbing. Tepat pada (9/1/2023) lalu, ia submit artikelnya melalui jasa koresponden author.
Meski tak sesulit mengerjakan skripsi, Fatma yang lulus delapan semester ini menyebut, setelah artikel itu dikirim, tepatnya pada (2/2/2023), ia menerima saran revisi dari pihak publisher dengan jumlah yang lumayan banyak.
Nasi sudah menjadi bubur, Fatma tak ingin mundur begitu saja. Ia mengaku tetap semangat, apalagi, katanya, revisi artikelnya tak sesulit revisi skrispi sebagaimana ia mendengar curhatan teman-temannya.
Usai memenuhi saran revisi dari pembimbing dan pihak publisher, artikel Fatma pun dimuat. Ia mengaku senang, sebab kabar jadwal publikasi yang semula ia terima maksimal pada bulan Juni, ternyata justru lebih cepat,
"Alhamdulillah tidak sampai bulan Juni," katanya.
Lebih lanjut, menurut Fatma, setiap keputusan dalam memenuhi tugas akhir, baik publikasi jurnal atau skripsi, tentu ada konsekuensi kesulitan berbeda-beda.
Ia pun tak segan membeberkan tips dan triknya dalam menghadapi kesulitan itu. Fatma menyebut, sebelum mengerjakan tugas akhir, langkah pertama adalah menentukan topik bahasannya sesuai dengan minat dan kemampuan.
"jangan menyerah dulu sebelum berusaha dengan mencari berbagai macam cara karena sebenarnya selalu ada cara yg lebih mudah untuk mengatasi kesulitan itu," terang Fatma.
Ia berharap, mahasiswa UIN KHAS Jember dapat memperdalam pengetahuan mereka mengenai penulisan karya ilmiah nasional maupun internasional dan memahami proses publikasi artikel ilmiah dengan baik. (*)
Apa Reaksi Anda?