KSPSI Bantul Salurkan Aspirasi Lewat Sarasehan
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Bantul menggelar sarasehan dalam rangka peringatan hari buruh, Minggu (7/5/2023). ... ... ...
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Bantul menggelar sarasehan dalam rangka peringatan Hari Buruh, Minggu (7/5/2023). Sebanyak 500 perwakilan buruh beberapa perusahaan di Bantul mengikuti kegiatan yang digelar di komplek obyek wisata Goa Selarong Guwosari Pajangan Bantul.
Sarasehan diawali jalan sehat bersama seluruh jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul. Jalan sehat dibuka oleh Wakil Bupati Joko Purnomo yang sekaligus menjadi narasumber sarasehan, bersama Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti dan perwakilan Asosiasi Pengusaha Bantul.
Ketua KSPSI cabang Bantul Fardanatun mengatakan, sengaja memilih sarasehan sebagai media untuk menyampaikan aspirasi karena lebih efektif dibanding menyampaikan aspirasi di jalan. Selain mampu mengurangi resiko gesekan, aspirasi juga langsung didengar dan dijawab oleh penentu kebijakan.
Dalam sarasehan, KSPSI cabang Bantul mengeluhkan naiknya biaya pendidikan dan kesehatan. Padahal kedua sektor ini menjadi komponen utama yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan buruh. Sehingga KSPSI cabang Bantul meminta pemerintah untuk mengcover dua kebutuhan ini.
"UMK yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi tidak cukup, bila buruh harus memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan," tegas Fardanatun.
Meski pemerintah membebaskan biaya SPP di sekolah negeri, namun orang tua tetap harus mengeluarkan biaya untuk pengadaan seragam dan sarana pendukung lain. Dengan nilai yang lebih besar dibanding SPP. Demikian pula untuk biaya kesehatan yang terus naik.
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo memastikan, kesehatan dan pendidikan menjadi urusan wajib bagi Bupati dan Wakil Bupati. Sehingga Pemkab Bantul terus berupaya memenuhi salah satu kebutuhan dasar masyarakat tersebut. Untuk bidang kesehatan saat ini sudah 98 persen warga Bantul tercover jaminan kesehatan.
Terkait dengan biaya seragam yang selalu muncul saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Joko mengaku masih menjajagi potensi alokasi APBD Bantul untuk pengadaan seragam. Termasuk untuk sarana pendukung sekolah lainnya seperti tas, buku, dan sepatu.
Langkah ini sebagai bentuk apresiasi terhadap buruh, yang sudah memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantul. Karena tenaga kerja yang rajin, terampil dan beretika, menjadi pertimbangan bagi investor untuk mendirikan perusahaan di wilayah kabupaten Bantul.
Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti memberikan apresiasi terhadap langkah KSPSI Bantul karena memilih sarasehan sebagai media untuk menyalurkan aspirasi.
Sikap saling memahami ini menjadi modal penting untuk menangkal berbagai potensi gejolak yang muncul akibat dampak perubahan regulasi. Terbukti suasana kondusif dapat terjaga di Bantul, meski terdapat perubahan aturan ketenagakerjaan. (*)
Apa Reaksi Anda?