Lukai Hati Rakyat; Aktivitas Tambang di Lebak harus dihentikan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ratusan mahasiswa dan pemuda dari Poros Muda Nusantara (PMN) menggelar aksi demonstrasi di Kantor PT Cemindo Gemilang TBK, Gama Tower, lantai 43, Jl. HR. Rasuna Said Kav C-22, Jakarta Selatan. Demonstran menyerukan agar perusahaan segera menghentikan kegiatan operasional pelabuhan khusus yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Admiral Ronika, Koordinator Nasional Poros Muda Nusantara, menekankan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab terhadap nelayan dan petani setempat, khususnya Saudari Vince Erlington Indigo, seorang pimpinan perusahaan yang dianggap telah membohongi masyarakat sekitar pertambangan di Kabupaten Lebak. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini melanggar Peraturan Menteri LHK RI No. 4 tahun 2012.

"Kami mendesak Saudari Vince Erlington Indigo untuk segera bertemu dengan rakyat, terutama petani dan nelayan di sekitar pertambangan. Jika perlu, pimpinan perusahaan harus mencopot Saudari tersebut karena telah bertindak sewenang-wenang terhadap masyarakat setempat. Perusahaan juga harus memperbaiki aktivitas produksi pertambangan yang melanggar peraturan Menteri LHK No. 4 Tahun 2012, yang menetapkan jarak minimal 500 meter dari pemukiman warga," ungkapnya pada Jumat (12/01/2024).

Ronika menjelaskan bahwa sebelum aksi dilakukan, pihaknya telah mengirim surat kepada Dirjen Mineral dan Batu Bara untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dianggap tidak sesuai dengan peraturan. Selain itu, aktivitas pertambangan juga telah mengganggu produktivitas perkebunan dan persawahan karena mengakibatkan kekeringan di daerah tersebut.

"Kami meminta Dirjen Pertambangan Laut untuk menghentikan aktivitas pelabuhan khusus milik PT. Cemindo Gemilang sampai janji kepada nelayan ditepati," tambahnya.

Ronika menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak segera diakui, PMN bersama masyarakat setempat dan Kementerian Lingkungan Hidup akan menggelar aksi besar-besaran di lokasi pertambangan PT Cemindo Gemilang di Kabupaten Lebak.