Lolos PKM-KC, Mahasiswa SI UNIPMA Membuat Inovasi Aplikasi Dewi Sri
Tim PKM-KC DEWI SRI Program Studi Sistem Informasi UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) terdiri dari dosen pendamping Ridho Pamungkas dan mahasiswa Sherley Rhamadhani P.A.P
TIMESINDONESIA, MADIUN – Tim PKM-KC DEWI SRI Program Studi Sistem Informasi UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) terdiri dari dosen pendamping Ridho Pamungkas dan mahasiswa Sherley Rhamadhani P.A.P sebagai Ketua Tim, anggota Meizapuspa Octakurnia Nurilawati, Muha Nanda Sho'im dan Angela Dyah Ayu Mustika Putri.
Tim-PKM-KC Dewi Sri membuat suatu inovasi aplikasi. Dengan mengetahui ancaman jangka panjang dari kerusakan tanah yang bisa mengakibatkan gangguan bahan pangan dimana aplikasi ini dilengkapi dengan fitur yang akan memandu para petani dalam menanam padi dengan sistem modern yang bisa menjadi stabilisator antara alam dan manusia.
Sistem modern ini diadopsi dari Jepang yang memiliki kemajuan dalam berbagai bidang salah satunya pertanian yang memanfaatkan pupuk organik sebaik mungkin untuk menjaga kestabilan kondisi alam tetapi juga menghasilkan hasil yang beras yang berkualitas. Mulai dari proses tanam akan di arahkan dengan penggunaan metode tersebut yang di mana akan lebih banyak penggunaan pupuk organik.
Tim PKM-KC Dewi Sri bersama mitra. (Foto: Tim PKM-KC for TIMES Indonesia)
Selain itu, cara tanam padi di Jepang dan Indonesia berbeda. Karena Jepang selain terkenal dengan industri otomotifnya, Jepang juga sangat dikenal dengan industri pangan dan pertaniannya. Proses penanam padi di Jepang dengan cara benih padi diletakkan di papan sebaran dimana tanahnya berbentuk butiran-butiran yang sudah berisi dengan pupuk organik. Benih-benih tersebut ditutup dengan kain terpal selama 15 hari dan ketika benih sudah berusia 20 hari maka benih tersebut siap untuk ditanam di sawah.
Aplikasi ini akan menyediakan fitur mulai dari sistem penanaman proses awal. Langkah-langkahnya akan ditunjukkan layaknya sebuah games. Pengguna akan lebih mudah mengikuti arahan setiap langkahnya dari jepang bagaimana kondisi tanah yang siap tanam, cara pemilihan bibit yang baik, penggunaan pupuk yang sesuai dengan standatrisasi, umur padi yang dapat di pantau melalui visual, hingga kapan padi siap untuk di panen, hal ini berdasarkan tanggal mulai tanam dari hal itu nanti bisa memprediksi kapan padi siap panen.
Pada setiap proses perawatan, menurut data yang sudah di input dalam aplikasi ini akan menuntun para petani dengan memberikan ingatan atau alarm tentang perawatan apa saja yang harus di lakukan pada umur padi yang sudah di tentukan, setiap kegiatan perawatan akan di lakukan dengan to do list sebagai dokumentasi kegiatan apa saja yang sudah terlaksana. Perkiraan panen raya akan tersistem dengan otomatis di saat memasukkan tangga mulai tanam di awal pengisian data petani. Di era digital ini saya berharap untuk masa depan yang akan kami pimpin mulai sekarang kami lindungi untuk menjaga kualitas alam agar tetap baik hingga masa yang akan datang.
Berbagai fitur aplikasi ini akan memudahkan para petani dalam planning, organizing, actuating, serta controlling dalam mengelola pertanian para petani muda juga bisa ikut berkontribusi dalam dunia pertanian dan bisa belajar dengan mudah melalui aplikasi ini dan dapat memantau perkembangan padi melalui teknologi visual, fitur yang akan terus dikembangkan dengan harapan tidak hanya padi saja tapi semua jenis buah dan sayuran bisa dicantumkan dalam aplikasi ini. Masyarakat awam juga bisa belajar bagaimana membuat lahan pertanian sendiri di rumah.
Dosen pendamping, Ridho Pamungkas berharap aplikasi ini bisa menjadi inovasi modern di dunia pertanian untuk masa depan berdamai dengan alam. Pemenuhan kebutuhan yang baik dengan kondisi alam yang baik juga. (*)
Apa Reaksi Anda?