Lima Proposal UB Lolos 114 Inovasi Indonesia 2022 BIC
Sebanyak lima proposal Universitas Brawijaya (UB) terpilih dalam 114 Inovasi Indonesia 2022. Pemilihan yang dilakukan oleh Business Innovation Center (BIC) ini menetapkan ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak lima proposal Universitas Brawijaya (UB) terpilih dalam 114 Inovasi Indonesia 2022. Pemilihan yang dilakukan oleh Business Innovation Center (BIC) ini menetapkan hanya 63 proposal dari 233 review atas proposal yang diajukan dari seluruh Indonesia.
Lima judul proposal UB yang terpilih adalah: (1) Sistem Pemantau Kualitas Lobster berbasis Machine Learning Guna Meningkatkan Produktivitas Lobster (oleh Ajeng Kusuma Dewi dan tim), (2) Kit Deteksi Kebuntingan pada Hewan Berbasis Pregnancy Glicoprotein 63 kDa (oleh Prof. Dr. Aulanni’am, drh.,DES dan tim), (3) Peningkatan Safety Train dengan Ticketing (Sugiono, Ph.D dan tim), (4) Beauty Secret Kombucha Skincare (Prof. Dr. Ir. Elok Zubaidah, M.P dan tim), (5) Efek Kombinasi Lactobacillus plantarum DAD-13 dan Metformin dalam Perbaikan Marker Obesitas, Metabolik, Inflamasi, Disbiosis serta Histopatologi Hati pada Tikus Model Non-Alcoholic Steatohepatitis (oleh dr. Syifa Mustika, Sp.PD., K-GEH dan tim).
Direktur Direktorat Inovasi dan Inkubasi Bisnis Universitas Brawijaya (DI2B-UB) Mohammad Iqbal, S.Sos., M.I.B., DBA mengatakan, hal ini merupakan awal yang baik bagi inovasi UB untuk ke depannya dilanjutkan menjadi hilirisasi yang optimal.
“Munculnya produk-produk inovatif dari UB ini menjadi bukti bahwa UB sedang berproses dalam memperkuat reputasi UB. Kita juga akan terus bergerak progresif terjun langsung untuk mengetahui potensi para inventor dari masing-masing fakultas. Sehingga harapannya semua inventor UB dapat terfasilitasi untuk mengangkat reputasi UB melalui inovasi dan invensi,” papar Iqbal.
Salah satu inventor Prof. Dr. Aulanni’am, drh.,DES menyampaikan, terpilihnya karyanya dalam 114 Inovasi Indonesia 2022 merupakan hal yang membanggakan.
“Proposal yang diajukan para inovator UB dinilai selama satu tahun, serta mendapat masukan dari para juri yang luar biasa. Jadi sangat membanggakan sekali kalau proposal kami lolos review, artinya karya kami sudah teruji dan diakui,” ungkap Aulanni’am.
Ia menerangkan, inovasi yang Ia kembangkan dengan tim belum ada di Indonesia, yakni Kit Deteksi Kebuntingan pada Hewan Berbasis Pregnancy Glicoprotein 63 kDa.
“Tes kebuntingan hewan saat ini biasanya dengan metode sederhana palpasi rektal, namun metode ini cenderung invasif dan membutuhkan waktu lama. Dengan Kit Deteksi ini, hanya dengan mengambil sampel serum darah, kebuntingan bisa dicek 6-10 hari setelah inseminasi buatan, sehingga peternak dapat segera menyesuaikan kebutuhan nutrisi dan kondisi kandang bagi ternaknya,” terangnya.
Beberapa hasil penelitian Aulanni’am dan tim tercatat telah lima kali lolos dalam Inovasi Indonesia BIC, yakni pada tahun 2014, 2018, 2020, 2021, dan 2022.
“Saya berharap semakin banyak inovator UB yang mengirimkan karyanya untuk direview oleh BIC, sehingga target inovasi fakultas maupun program studi UB dapat tercapai,” kata Aulanni’am.
Proses pemilihan 114 Inovasi Indonesia 2022 melibatkan 12 juri untuk 11 kategori teknologi, dari kalangan wiraswastawan dan eksekutif puncak perusahaan di berbagai sektor industri.
BIC yang telah menerbitkan seri inovasi Indonesia setiap tahun sejak 2008 ini didukung penuh oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Diharapkan proposal yang terpilih dapat menjadi inovasi yang prospektif dan dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan inovasi terkait, serta dapat menjadi produk inovatif Indonesia masa depan.(d)
Apa Reaksi Anda?