Bersama Bank Indonesia Indah Kurnia Ajak Kepala Desa di Sidoarjo Kembangkan Potensi UMKM

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Anggota DPR RI Komisi XI, Indah Kurnia bersama Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Muslimin Anwar menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema 'Indentifikasi potensi pengembangan UMKM untuk Kemajuan Perekonomian Indonesia' yang digelar di FaveHotel, Sidoarjo, Kamis (19/10/2023).

Puluhan pelaku UMKM beserta Kepala Desa di Kabupaten Sidoarjo mendapat pemaparan terkait bagaimana potensi pengembangan UMKM yang tentunya berimbas pada kemajuan ekonomi Indonesia.

"UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan signifikan khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja. UMKM juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian," kata Indah Kurnia.

Indah Kurnia juga mengajak peran aktif Kepala Desa bergerak untuk membantu penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta berbagai potensi yang bisa mereka kembangkan.

"Potensi pengembangan UMKM tidak bisa dilakukan sendiri, perlu kolaborasi. Peran penting Kepala Desa dibutuhkan," ungkap Politisi PDI Perjuangan ini.

"Oleh karena itu saya mengajak para kepala desa sebagai garda terdepan untuk bersama-sama ngopeni (meramut) UMKM, sebab UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia," sambung Anggota DPR RI daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo ini.

Sementara itu Muslimin Anwar,  Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Muslimin Anwar mengungkapkan jika Bank Indonesia sebagai bank sentral berupaya untuk memberikan kontribusi yang terbaik melalui kebijakan pengembangan UMKM dalam meningkatkan akses keuangan.

"Selain itu, pengembangan UMKM BI bertujuan pula untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan manajerial SDM serta inovasi pengembangan potensi dari pelaku UMKM," ungkapnya.

Muslimin menambahkan Bank Indonesia juga memiliki program dalam ruang lingkup pengembangan produk UMKM meliputi pengembangan produk volatile food, local economic development serta Wirausaha Bank Indonesia (WUBI).

"Pada aspek percepatan akses, pengembangan didorong dari akses financial, market, knowledge network, serta inovasi dan digitalisasi. Dukungan dari infrastruktur dan kelembagaan turut memberikan dampak bagi pembentukan ekosistem UMKM yang optimal, diantaranya melalui dukungan regulasi/kebijakan, keuangan inklusif, perlindungan konsumen, edukasi/literasi, model bisnis, monitoring, dan evaluasi serta penguatan kelembagaan dan sistem informasi," jelasnya 

"Selain beberapa aspek tersebut, penguatan korporatisasi, penyempurnaan akurasi informasi dan data, optimalisasi koordinasi yang intensif antar kementerian/lembaga, peningkatan pemanfaatan inovasi dan teknologi, serta menciptakan ekosistem yang mendukung, merupakan bagian dari faktor pendorong keberhasilan pengembangan UMKM di Indonesia yang akan senantiasa dibangun oleh Bank Indonesia," sambung Muslimin. (*)