Kunjungan KSM Internasional Bidang Kesehatan UNISMA Ke Hatyai University, Songkhla, Thailand
Program pengabdian masyarakat internasional bidang kesehatan di Songkhla, Thailand oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisma Malang telah sukses dilaksanakan pada tanggal 17–27 Februari Tahun 2024.
TIMESINDONESIA, MALANG – Program pengabdian masyarakat internasional bidang kesehatan di Songkhla, Thailand oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisma Malang telah sukses dilaksanakan pada tanggal 17–27 Februari Tahun 2024.
Program ini diikuti oleh 9 orang mahasiswa bersama dengan 1 orang dosen pendamping serta 1 perwakilan dari Dejavato Foundation yang mendampingi selama pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan serta pengalaman pada peserta KSM tersebut. Pada tanggal 22 Februari 2024 peserta KSM tersebut mengunjungi salah satu universitas yang ada pada daerah tersebut yaitu Universitas Hatyai.
Universitas Hatyai adalah sebuah universitas swasta di Hatyai, Provinsi Songkhla, Thailand. Didirikan pada tahun 1997, universitas ini menawarkan program sarjana melalui tujuh fakultasnya: Administrasi Bisnis, Hukum, Pendidikan dan Seni Liberal, Sains dan Teknologi, Ilmu Politik, Seni Komunikasi dan Didyasarin International College. Sekolah pascasarjananya menawarkan administrasi pendidikan, program administrasi bisnis, dan program doktoral.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Universitas Hatyai adalah universitas swasta pertama di Thailand selatan. Sebelumnya bernama Hatyai City College dan didirikan pada tanggal 9 April 1997 oleh Madam Praneet Didyasarin, pendiri dan pemegang lisensi Hatyai Amnuaywit School Group.
Universitas Hatyai pertama kali menjadi perguruan tinggi pada 9 April 1997, dengan upacara pengukuhannya dilaksanakan pada 20 April 1999. Pada 4 Juni 2003 menjadi universitas. Status kelembagaan resmi diubah dari Hatyai City College menjadi Universitas Hatyai.
Setelah itu peserta KSM melanjutkan untuk mengunjungi museum yang ada di universitas tersebut, terletak sekitar ± 100m dari Universitas Hatyai, di dalam museum tersebut terdapat peta, alat-alat tradisional seperti senjata keris dan lain-lain, terdapat pula guci dan satu lambang besar di pintu masuk museum.
Pada museum tersebut terdapat multikultural, yang terdiri dari peninggalan Cina, Malaysia dan Indonesia. Untuk bagian senjata yang ada di museum ini bisa digunakan untuk militer ataupun pada bangsawan, menariknya museum ini dibangun oleh keluarga.
Menurut penjelasan saat di museum tersebut gajah tidak terlalu terkenal di bagian Selatan, gajah sendiri lebih condong terkenal di bagian Utara (Bangkok), di Bangkok sendiri gajah tersebut untuk angkutan, misalnya untuk angkut kayu sedangkan di Selatan sendiri lebih terkenal madu dan tehnya. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Siti Nurul Khofifah, Mahasiswa KSM Internasional FK Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?