KPU Kota Batu Gelar Simulasi Penghitungan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ini terlihat kebingungan menerima salah seorang pemilih yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kebingungan ...
TIMESINDONESIA, BATU – Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ini terlihat kebingungan menerima salah seorang pemilih yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kebingungan ini sempat menyulut ketegangan, karena pemilih yang belum masuk DPT ini memaksa masuk karena memiliki e-KTP beralamat domisili TPS Kota Batu.
Sementara ada juga KPPS yang membolehkan pemilih yang tidak masuk dalam DPT untuk mencoblos pukul 11.00 WIB, hal ini menyulut protes dari saksi parpol. Kegaduhan pun terjadi, hingga akhirnya petugas keamanan pun harus turun tangan.
Semua itu hanyalah sebuah simulasi pemungutan suara dan penghitungan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu.
"Kebingungannya rerata di hak pilih, seperti bagaimana menangani orang yang tidak terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) atau DPTb (Daftar Pemilih Tambahan)," ujar Komisioner KPU, Erfannuddin.
Kesalahan-kesalahan dalam simulasi ini langsung dikoreksi diarahkan sesuai dengan regulasi yang ada.
"Yang bisa dilayani adalah pemilih yang terdaftar dalam DPT/DPTb. Adapun pemilih yang terdaftar di DPK, yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb, bisa menggunakan haknya dengan menunjukkan e-KTP sesuai dengan domisili TPS diatas jam 12.00 WIB," ujar Erfannudin.
Ia membenarkan memang masih ada kebingungan dalam proses pemungutan suara, karena itulah KPU menggelar simulasi penghitungan ini agar semua bisa memahami setiap proses yang ada.
Hal senada dikemukakan oleh Komisioner KPU Kota Batu, Marlina. Ia mengatakan sosialisasi ini dilaksanakan karena ada beberapa hal yang berbeda dibandingkan pemilu lalu.
"Pemilu tahun 2024 ini kita menggunakan aplikasi si Rekap, karena itu lewat kegiatan ini, kita ingin agar semua tahu bagaimana menggunakannya dan mengetahui kategori apa saja pemilih serta kapan mereka bisa melaksanakan pencoblosan," ujarnya.
Sosialisasi ini selain diikuti penyelenggara, juga diikuti tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan organisasi dan pemilih pemula. (*)
Apa Reaksi Anda?