Korban Laka Masih Didominasi Pelajar, Jasa Raharja Luncurkan Mata Pelajaran Lalu Lintas

Data dan informasi Korlantas Polri menyebutkan setiap tahun angka kecelakaan yang melibatkan Gen Z atau pelajar selalu menempati posisi teratas. ...

Februari 1, 2024 - 14:00
Korban Laka Masih Didominasi Pelajar, Jasa Raharja Luncurkan Mata Pelajaran Lalu Lintas

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Data dan informasi Korlantas Polri menyebutkan setiap tahun angka kecelakaan yang melibatkan Gen Z atau pelajar selalu menempati posisi teratas.

Pada tahun 2022, ada 137.000 kasus kecelakaan yang melibatkan 150.455 korban dengan persentase kematian sebanyak 70%. 

Pada kasus kecelakaan lalu lintas tertinggi terjadi pada usia 15 tahun hingga 19 tahun. Lalu, 42.080 orang terlibat sebagai pengemudi saat kecelakaan.

Rupanya, hal itu mendorong pemerintah untuk menekan fatalitas dan jumlah laka lantas di Jatim melalui program pembelajaran pada pelajar. Salah satunya dengan melakukan diseminasi model integrasi pendidikan lalu lintas.

Direktur Hubungan Kelembagaan Jasa Raharja Munadi Herlambang mengatakan, pihaknya mulai merealisasikan dan membangun kesadaran tertib lalu lintas di kalangan pelajar sejak 2023 lalu.

Menurutnya, hal itu merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan tak hanya para pelajar, tapi juga para guru se-Indonesia.

Jasa-Raharja-1.jpg

Jasa Raharja mulai merealisasikan mata pelajaran lalu lintas. Peluncuran berlangsung di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (1/2/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Ini (mata pelajaran lalu lintas) mulai tingkat SD atau MI, SMP atau MTs, sampai SMA atau SMK," kata Munadi saat ditemui di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (1/2/2024).

Munadi menjelaskan diseminasi pendidikan lalin itu bertujuan untuk membangun kesadaran tertib lalu lintas di kalangan pelajar. Maka dari itu, para guru mulai tingkat SD sampai SMA diberikan bekal berupa pelatihan, arahan, dan materi secara bertahap.

"Kami sadar kami memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan masyarakat saat berkendara di jalan raya, sehingga konsen kami juga difokuskan terhadap ketertiban berlalulintas di jalan raya, apalagi keselamatan dalam berkendara adalah yang ingin kami sasar, tapi menciptakan tertib lalu lintas ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ujarnya.

Hal senada disampaikan Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono. Menurutnya, para remaja dan Gen Z menempati posisi teratas korban kecelakaan. 

Maka dari itu, ia ingin ilmu dan mata pelajaran baru ini benar-benar tepat sasaran. Menurutnya, tak hanya memberi bekal ilmu, tapi juga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari saat berkendara di jalanan.

"Harapannya para guru mampu memberikan pembekalan wawasan dan pengetahuan di sekolah masing-masing, sehingga Gen Z mampu menjadi pelopor keselamatan dalam usaha mencapai target zero accident. Apalagi guru dapat memberikan materi pendidikan mengenai keselamatan lalu lintas di kelas sekolah mereka masing-masing," paparnya.

"Dalam kurikulum baru ini, target kita menciptakan tertib lalu lintas fan dapat kita capai, supaya angka laka lantas termasuk di Jatim yang termasuk paling besar di Indonesia bisa ditekan," sambungnya.

Sedangkan, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah menyebut 6.004 pengemudi yang terlibat laka lantas di Indonesia masih berusia di bawah 17 tahun atau 14,3%. Dengan adanya mata pelajaran baru itu, ia berharap bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

"Harapannya bisa tertanam sikap disiplin sejak usia dini. Kelak dewasa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas bagi orang di sekitarnya, karena edukasi ini merupakan wujud nyata kepedulian kita bersama kepada masyarakat, khususnya terhadap anak-anak," jelasnya.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow