Kampanye Peduli Lingkungan, Puteri Indonesia 2023 Ajak Warga Pulau Santen Banyuwangi Tanam Pandan Laut
Dalam upaya membangkitkan dan memperkuat kesadaran lingkungan keanekaragaman hayati di kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa. Puteri Indonesia 2023, Fa ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dalam upaya membangkitkan dan memperkuat kesadaran lingkungan keanekaragaman hayati di kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa. Puteri Indonesia 2023, Farhana Nariswari, mengajak warga sekitar Pantai Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Kabupaten Banyuwangi, untuk turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tanam pandan laut secara berkelanjutan.
Kedatangan perempuan yang akrab disapa Farhana di Pantai Pulau Santen, pada Kamis, (10/8/2023) lalu, dengan melakukan tanam pandan laut bukan tanpa alasan. Pasalnya, tanaman ini memiliki manfaat yang luar biasa untuk habitat penyu. Selain, bunganya yang harum mampu menarik penyu datang, duri pandan laut juga sebagai pelindung sarang telur penyu dari predator.
Aksi pelestarian yang dilakukan oleh Puteri Indonesia 2023 tersebut didukung oleh Bank Central Asia (BCA) melalui program Bakti BCA. Karena itu, kegiatan positif ini juga diikuti oleh EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, SVP Corporate Communication BCA, Susanti Nurmalawati dan Kepala KCU BCA Banyuwangi, Edwin Christian.
Sebagai lembaga keuangan yang berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian lingkungan. Rombongan yang tergabung dalam kegiatan Bakti BCA tersebut juga melepasliarkan sebanyak 50 anak penyu (tukik) bersama warga sekitar.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn mengatakan, selain kesehatan, keseimbangan lingkungan juga menjadi perhatian utama BCA guna menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan di Banyuwangi. Menurutnya, magnet wisata pantai di Bumi Blambangan sangat besar. Karena itu, pihaknya mendukung dan mendorong masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan.
"Kami melakukan pelepasan tukik dan penanaman pandan laut sebagai satu kesatuan sebagai upaya pelestarian lingkungan dan ekosistem laut,” katanya, Sabtu, (12/8/2023).
Sebagai informasi, keberlangsungan hidup penyu sebagai bagian dari ekosistem laut, kini dalam kondisi yang memprihatinkan. Saat ini, hanya ada 7 spesies penyu yang tersisa di dunia dan 6 diantaranya berada di Indonesia. Dari 6 spesies penyu terdapat 4 spesies penyu di antaranya yang berada di Kabupaten Banyuwangi, yaitu Penyu Sisik, Penyu Hijau, Penyu Belimbing dan juga Penyu Lekang.
Dukungan BCA dalam pelestarian penyu telah dilakukan sejak tahun 2015, bekerja sama dengan Yayasan Penyu Banyuwangi dan WWF. Dalam kurun waktu 2015-2021, BCA telah mendukung pelepasliaran sekitar 24.000 tukik, adopsi dan relokasi 400 sarang penyu, serta menyelenggarakan sejumlah edukasi pelestarian penyu kepada masyarakat.
Setelah sempat terhenti karena pandemi, kegiatan pelepasliaran 50 tukik serta penanaman 100 pandan laut di Pulau Santen kali ini, menjadi kick off dari kembali dimulainya kegiatan pelestarian penyu oleh Bakti BCA, bekerja sama dengan mitra-mitra strategis.
Selain itu, melalui penanaman pandan laut, BCA berharap tidak hanya bisa memberikan kontribusi nyata bagi pelestarian lingkungan dan ekosistem laut, tetapi juga bagi perekonomian setempat.
Hera menambahkan, kegiatan ini sebagai upaya untuk dapat meningkatkan daya tarik bagi ekowisata yang berkelanjutan di Banyuwangi. Menurutnya, pandan laut dikenal sebagai tumbuhan pantai yang memiliki segudang manfaat. Dalam hal manfaat ekologis, pandan laut dapat mengurangi abrasi pantai hingga mengurangi dampak pasang terhadap ekosistem darat.
Disisi lain, manfaat ekonomis, daunnya dapat digunakan untuk berbagai macam kerajinan tangan hingga bahan obat-obatan tradisional, sementara buahnya bisa dijadikan bahan makanan.
“Sehingga pada gilirannya dapat menciptakan manfaat bagi perekonomian masyarakat di daerah," imbuhnya. (*)
Apa Reaksi Anda?