Kabupaten Banyuwangi Jadi Daerah Kaya Inovasi, Bupati Ipuk Diundang Harvard Medical School
Kekayaan inovasi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ternyata menggema hingga dunia internasional. Bahkan, Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani Azwar Anas, sampai diundang o ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kekayaan inovasi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ternyata menggema hingga dunia internasional. Bahkan, Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani Azwar Anas, sampai diundang oleh Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat.
Bupati sekaligus istri Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, mendapat kehormatan untuk mempresentasikan tentang kebijakan publik yang berkaitan dengan kesehatan (Public Health) di kampus kesehatan terbaik dunia tersebut.
“Kami akan memaparkan tentang bagaimana upaya gotong royong yang kita lakukan dalam mengatasi berbagai tantangan kesehatan. Seperti halnya penanganan pandemi yang bertajuk Banyuwangi Rebound,” ungkap Ipuk, Rabu (10/5/2023).
Kesempatan ini, lanjutnya, tidak sekadar pengakuan publik dunia atas inovasi di Banyuwangi. Namun, menjadi sarana untuk menimba ilmu dari para ahli kesehatan berskala internasional.
“Semoga nanti ada ilmu baru, jejaring baru, kerjasama baru yang bisa bermanfaat untuk masyarakat Banyuwangi,” cetusnya.
Program Manager Harvard Medical School Department of Global Health and Social Medicine, Christina Lively, EdM, dalam suratnya menjelaskan bahwa kehadiran Bupati Ipuk di Harvard University untuk mencari peluang baru dalam penangan kesehatan.
“Anda akan memiliki kesempatan untuk berbagi strategi peningkatan sosial berkelanjutan untuk sektor kesehatan,” tulisnya.
Paparan akan dilaksanakan Harvard University, Kamis besok, (11/5/2023). Sejumlah guru besar, mahasiswa pasca sarjana dan publik Amerika Serikat dikabarkan bakal mengikuti sesi diskusi tersebut.
Perhatian dari Harvard bermula dari riset yang dilakukan oleh dr. Tjokorda Raka Gekko Dananjaya, saat diterima di program magister di kampus tertua di negeri Paman Sam. Dia mengambil penelitian tentang kebijakan publik di bidang kesehatan yang berkelanjutan.
Riset tersebut di antaranya adalah menguraikan kebijakan inovasi kesehatan di Kabupaten Banyuwangi yang melibatkan berbagai sektor. Tidak melulu tenaga kesehatan. Seperti halnya inovasi dari Puskesmas Sempu, Banyuwangi, yang melibatkan para pedagang sayur keliling untuk menangani stunting dan mengurangi angka kematian ibu atau bayi saat melahirkan. (*)
Apa Reaksi Anda?