Iwan Kurniawan Ingin Dekat dengan Rasulullah SAW di Surga
Setiap tahun Komisaris PT Anugerah Citra Abadi (PT ACA) Iwan Kurniawan selalu rutin menyantuni anak yatim yang jumlahnya puluhan ribu di Malang Raya. ... ... ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Setiap tahun Komisaris PT Anugerah Citra Abadi (PT ACA) Iwan Kurniawan selalu rutin menyantuni anak yatim yang jumlahnya puluhan ribu di Malang Raya.
Iwan Kurniawan punya alasannya. "Siapa yang tidak ingin meraih peluang dekat dengan Rasulullah SAW di Surga?. Itu jawaban saya," katanya.
"Siapapun akan menginginkan hal itu. Tak terkecuali saya," tegas Iwan Kurniawan usai pemberian santunan anak yatim di hari ke empat, Sabtu (8/4/2023) di Balai Desa Tamanasri, Ampelgading.
Keutamaan menyantuni anak yatim itulah yang kini tengah benar-benar diugemi Iwan Kurniawan.
Hari ini ada empat wilayah kecamatan yang menjadi sasaran Pekan Islami PT Anugerah Citra Abadi (ACA) ke XVI dalam pemberian santuan anak yatim.
Keempat wilayah itu adalah Ampelgading (224), Tirtoryudo (308), Dampit (480), dan Turen (689) dengan total 1.701 anak.
Camat Dampit, Abay Saleh mengucapkan terimakasih kepada Komisaris PT ACA, Iwan Kurniawan.
"Mudah-mudahan dengan santunan dari PT ACA ini, anak kami punya sebagian kebahagiaan dan kehidupan," kata Abay.
"Ini contoh yg luar biasa dan tidak pernah putus. Harapan kami apa yang cita-citakan pak Iwan bisa terwujud. Kita punya kuwajiban juga membantunya, sekalipun melalui doa," ujar Abay.
"Kami terima kasih karena sudah bertahun-tahun Komisaris PT ACA memuliakan anak-anak yatim," tambahnya.
Mubalig KH Kholili yang juga meminta kepada orang-orang yang rela dipanggil ayah dan ibu, mari punya rasa khawatir bahwa jangan sampai menjadikan anak-anak ini anak terlantar. "Karena anak terlantar adalah anak yang tidak punya toto-kromo," ujar Kholili.
Karena itu menurut Kholili, mari kita didik anak-anak ini agar menjadi anak yang pintar.
Di Dampit acara santunan anak yatim PT ACA, Iwan Kurniawan membuat suasana menjadi heboh karena menciptakan interaksi, saling tanya jawab antara anak yatim dengan para pejabat.
Kalau selama ini diberlakukan satu arah, hanya para pejabat Muspika saja yang selalu melemparkan pertanyaan, tetapi siang tadi dibalik, giliran anak-anak bahkan ibu-ibu melemparkan pertanyaan kepada para pejabat.
Mulai Camat hingga Kapolsek diberi pertanyaan. Pertanyaannya juga bermacam-macam mulai soal Pancasila hingga soal macam-macam najis dalam agama.
Alhasil, ternyata tidak semua para pejabat itu bisa menjawab pertanyaan dari ibu-ibu. Disinilah kehebohan itu terjadi. "Mudah-mudahan tahun depan bisa seperti ini lagi. Siapkan pertanyaan yang sulit-sulit ya adik-adik," pinta Iwan Kurniawan. (*)
Apa Reaksi Anda?