Inovasi Atasi Polusi Udara, Pertamina bersama KLHK Semprot Jakarta dengan Water Spray dan Mist Generator

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengambil langkah inovatif untuk mengatasi masalah serius polusi udara yang menghantui ibu kota, Jakarta. Dalam kerjasama ini, mereka telah menggelar uji coba Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Mikro.

Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, kemitraan ini adalah komitmen bersama untuk mewujudkan kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas. Dalam uji coba ini, Pertamina menyediakan fasilitas berupa Gedung Kantor Pusat Pertamina dan peralatan penyemprotan air. 

"Penyemprotan water spray dan water mist ini dilakukan dari atap gedung kantor Pertamina pada tanggal 27 Agustus 2023, pada ketinggian sekitar 80 meter sehingga diharapkan bisa menghasilkan dampak optimal dari penyemprotan udara tersebut," jelasnya.

Dalam uji coba ini, KLHK memanfaatkan Teknologi Water Spray - Nozzle Fire dan Mist Generator yang diproduksi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain teknologi water spray dan mist generator, KLHK juga memiliki teknologi lain, termasuk water canon dan gun sprayer.

"Pertamina terpilih untuk mendukung kegiatan penyemprotan ini karena selain memiliki gedung tinggi, juga telah dilengkapi dengan fasilitas penyemprotan yang biasa digunakan sebagai aspek keselamatan kerja dalam pengamanan objek vital nasional," ujar Fadjar yang didampingi Jimmy Permadi, Principal Expert Center of Excellent Pertamina.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan bahwa hasil uji coba penyemprotan air dari gedung tinggi cukup efektif untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, ditemukan bahwa tingkat polutan PM 2.5 berhasil diturunkan secara signifikan di sekitar area uji coba.

Dalam uji coba tersebut, Mist Generator produksi BRIN membutuhkan air sebanyak 500 liter dengan daya sebesar 2.000 watt untuk menurunkan konsentrasi PM2.5 dari angka 112 menjadi 52.

Inisiatif ini menandai langkah maju dalam upaya menyelamatkan lingkungan dan kualitas udara di Jakarta. Kolaborasi antara Pertamina dan KLHK dengan teknologi canggih ini memberikan harapan baru untuk mengatasi masalah polusi udara yang semakin mendesak. (*)