Polbangtan Malang Gelar Sekolah Lapang Genta Organik di Kabupaten Ponorogo

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak petani beralih ke pupuk organik atau hayati dan tidak bergantung pada penggunaan pupuk kimia.  ...

Mei 16, 2023 - 04:30
Polbangtan Malang Gelar Sekolah Lapang Genta Organik di Kabupaten Ponorogo

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak petani beralih ke pupuk organik atau hayati dan tidak bergantung pada penggunaan pupuk kimia. 

Mentan berharap melalui Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) kebutuhan pangan tetap terjaga dan berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, penghasil devisa negara, sumber pendapatan utama rumah tangga petani, dan penyedia lapangan kerja.

"Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang," ujar Mentan.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan genta organik memaksimalkan pestisida nabati, pembenah tanah, pupuk organik  sesuai permintaan tanaman dengan pemupukan berimbang.

“Kalau kita tidak bijak dalam pemanfaatan pupuk kimia, agro kimia, pestisida maka tanah dan air kita akan menangis. Cara bijak yang dilakukan dapat melalui genta organik yang dapat menyelamatkan bumi”. ujar Dedi Nursyamsi.

Kelangkaan pupuk menjadi faktor penghambat didalam produktifitas tanaman. Menyikapi mahalnya harga pupuk anorganik karena disebabkan langkanya pupuk, Kementerian pertanian melakukan antisipasi ketersediaan pangan dan menjaga produktifitas pertanian dengan mendorong petani menggunakan pupuk organik secara massif. 

Genta Organik meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. 

Untuk itu Polbangtan Malang mendampingi kegiatan Sekolah Lapang (SL) Genta organik dari proses sosialisasi program hingga Farm field day (FFD) di Kab. Ponorogo. Kegiatan SL genta organik yang digelar pada Jumat dan Sabtu (12 – 13 Mei 2023) yang diikuti oleh 10 kelompok tani dari 10 desa di Kec. Jetis Kab. Ponorogo.

Salah satu kegiatan SL yakni Laboratorium lapangan yaitu pembuatan pupuk organik, mol, dan pestisida nabati di 10 kelompok tani. Selain itu, kegiatan laboratorium lapangan juga melihat pengaruh pengaplikasian pupuk organik, mol, dan pestisida nabati di dalam budidaya tanaman padi di 10 kelompok tani tersebut. Aplikasi tersebut dilakukan di luasan lahan dengan masing-masing kelompok seluas 0.49ha. 

Berdasarkan pengamatan dilapangan di 10 kelompok tani yang menerapkan genta organik memberikan respon positif terhadap pertumbuhan tanaman padi.

Polbangtan-Malang.jpg

Hadi selaku koordinator penyuluh Kecamatan Jetis mengungkapkan bahwa pengaplikasian genta organik di 10 kelompok tani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo menunjukkan adanya penurunan penggunaan pupuk anorganik.

"Penurunan penggunaan pupuk kimia berkisar 30% sampai dengan 75% dengan pertumbuhan sama dengan penggunaan pupuk anorganik 100%," ujar Sumantri, selaku ketua kelompok tani Makmur tani. 

Melihat hasil pertumbuhan yang bagus dengan penurunan penggunaan pupuk anorganik menambah giat petani dalam pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik di dalam budidaya ujar Hadi, Koordinator PPL Kecamatan Jetis. 

Lisa selaku perwakilan dosen Polbangtan Malang mengatakan bahwa hasil yang positif dari kelompok tani terkait genta organik yakni memberikan tambahan semangat baru harapan kedepan bagi petani dan kelompok tani menjadi lebih giat dalam pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik, mol, pestisida nabati di dalam budidaya tanaman. 

"Penggunaan pupuk organik secara langsung dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hal ini mampu menjaga produktifitas tanaman ditengah mahalnya dan kelangkaan pupuk anorganik," ujar Lisa. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow