Harga Gabah Turun, Dewan Dorong Pemkab Banyuwangi Untuk Stabilkan Harga

Menurunya harga gabah dari yang semula Rp6.000 menjadi Rp5.800 per kilogramnya, membuat sejumlah petani di kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, risau. ...

April 8, 2023 - 07:00
Harga Gabah Turun, Dewan Dorong Pemkab Banyuwangi Untuk Stabilkan Harga

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menurunya harga gabah dari yang semula Rp6.000 menjadi Rp5.800 per kilogramnya, membuat sejumlah petani di kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, risau. Pasalnya, melihat kebutuhan pokok masyarakat di bulan Ramadan 2023 kian meningkat, tantu tidak sebanding dengan harga gabah anjlok.

Rasa kwatir harga gabah semakin anjlok terus menghantui para petani. Mereka takut apabila ketika memasuki puncak musim panen raya harga semakin merosot.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi, Ruliyono, SH mengaku prihatin mendengar kabar tersebut. 

“Saya jelas prihatin kalau sampai harga gabah terus turun, kasian petani,” katanya, Jumat (7/4/2023).

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu, Ruli sapaan akrabnya, mengaku janggal jika ada penurunan harga gabah di bulan Ramadan ini. Pasalnya, di bulan penuh berkah dan rahmat kebutuhan masyarakat terus meningkat. 

“Secara hukum dagang, jika kebutuhan masyarakat banyak tapi stoknya sedikit tentu harganya naik. Tapi ini kok malah turun, apa memang stok gabah atau beras melimpah,” ujarnya.

Menurutnya, ini menjadi tugas Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi dan bulog untuk terus memantau perkembangan harga dan stok produk pertanian. 

“Perlu dipastikan apa memang stoknya banyak. Terus kalau banyak asal beras dari lokal atau impor,” terangnya.

Karena itu, DPRD kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa mendorong eksekutif untuk menstabilkan harga-harga produk pertanian. Termasuk salah satunya harga jual gabah jangan sampai merosot.

“Kami sebagai anggota dewan mendorong eksekutif menstabilkan harga pertanian,” ungkapnya.

Disisi lain, Ruli sempat berfikir apa mungkin ini sebagai salah satu langkah pemerintah untuk menekan inflansi. 

“Mungkin kalau pemerintah menaikkan harga gabah takutnya akan merambah kepada bahan-bahan lain juga ikut naik, yang kemudian menyebabkan inflansi,” urainya.

Meski demikian, dewan tidak sepakat dengan cara pemerintah, apabila sengaja menurunkan harga gabah di Bulan Ramadhan untuk mengontrol inflansi. Namun, disisi lain ada petani yang merasa dirugikan.

"Perlu dipikirkan bagaimana harga ini tidak sampai merugikan petani dan konsumen," imbuhnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow