Gelar Workshop Bersama BNNP Jatim, Diana AV Sasa: Narkoba Bukan Solusi

Fase remaja merupakan merupakan suatu fase dimana seseorang beranjak dari masa anak-anak menuju dewasa. Namun bila pada masa remaja rusak dengan karena narkoba maka rusak ...

Agustus 23, 2023 - 17:10
Gelar Workshop Bersama BNNP Jatim, Diana AV Sasa: Narkoba Bukan Solusi

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Fase remaja merupakan merupakan suatu fase dimana seseorang beranjak dari masa anak-anak menuju dewasa. Namun bila pada masa remaja rusak dengan karena narkoba maka rusak dan hancurlah masa depannya. 

Peduli dengan hal tersebut, Anggota DPRD Jawa Timur, Diana Amaliyah Verawatiningsih (Diana AV Sasa) menginisiasi Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba di Kalangan Remaja yang dilaksanakan di Lapangan Olahraga SMK Negeri 1 Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (23/8/2023). 

Diana Sasa mengatakan, workshop ini diperlukan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman tentang bahaya serta dampak buruk yang ditimbulkan akibat narkoba pada pelajar untuk masa depannya. 

"Jawa Timur baru saja memperbaharui Perda terkait P4GN, Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika. Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk melakukan pencegahan peredaran narkoba di kalangan pelajar," ujarnya. 

Menurutnya, saat ini narkoba memiliki banyak macam jenis dan bentuk, terselubung serta sulit dibedakan, sehingga perlu wawasan maupun batasan-batasan apa saja untuk mengurangi kemungkinan para pelajar terpapar narkoba.

Diana-AV-2.jpgAntusias siswa SMK Negeri 1 benda dalam mengikuti Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba di Kalangan Remaja yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bendo. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

"Mencegah harus dari dini. Biasanya narkoba itu baru dekat pada usia-usia dewasa, tapi saat ini sudah banyak narkoba itu masuk ke pelajar, karena jaman ini internet mudah diakses sehingga meningkatkan peluang anak untuk mengetahui banyak hal. Yang artinya sejak dini harus kita bekali dengan apa saja dampak buruk ataupun kerugian jika sampai menggunakan narkoba," ungkapnya. 

Selain itu, Diana Sasa juga mengapresiasi SMK Negeri 1 Bendo karena memberikan banyak kegiatan terhadap siswanya. Dengan begitu para siswa akan memiliki kesibukan dan tidak akan sempat mencoba sesuatu hal yang negatif. 

"Saya cukup support terhadap sekolah-sekolah yang memiliki banyak kegiatan pada siswanya. Lalu di sini saya tegaskan, seberat apapun masalahnya narkoba bukan solusi, karena itu akan berdampak kepada keluarga, ekonomi, nama baik dan masa depannya," tuturnya. 

Sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, Penyidik Seksi Intelegen Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, AKBP Wahjudi Santoso mengatakan, kategori penyalahgunaan narkoba berdasarkan pekerjaan, jumlah pelajar dan mahasiswa sebanyak 24 persen, pekerja swasta dan pemerintah 59 persen, serta populasi umum  17 persen. Untuk kategori penyalah guna berdasarkan pengelompokan, 61 persen coba pakai, 29 persen teratur, pecandu non suntik 8 persen, serta 1 persen pecandu suntik.

"Dari akibat penyalahgunaan narkoba tersebut, akan berdampak buruk bagi kesehatan, seperti akan ketergantungan, merusak organ tubuh atau cacat fisik, HIV/AIDS, gila dan dapat menyebabkan kematian. Untuk dampak sosialnya, disharmonisasi keluarga, putus sahabat atau pertemanan, mencelakai orang lain, timbul kriminalitas dan membuat masa depan suram," ungkapnya. 

Pada Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba di Kalangan Remaja yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bendo, Kabupaten Magetan tersebut, terlihat ratusan siswa dari kelas XI dari 9 jurusan yang berbeda cukup antusias mengikuti acara tersebut hingga selesai. Para Siswa SMK Negeri 1 Bendo siap untuk menjadi duta anti narkoba. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow