Dosen UMBY Torehkan Prestasi pada Kompetisi Internasional
Lagi, tim Dosen Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau UMBY kembali menorehkan prestasi di tingkat Internasional. Kali ini, prestasi itu diraih pada Carnival of Research and Innovation (CRI) yang diselenggarakan…
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Lagi, tim Dosen Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau UMBY kembali menorehkan prestasi di tingkat Internasional. Kali ini, prestasi itu diraih pada Carnival of Research and Innovation (CRI) yang diselenggarakan oleh Universiti Malaysia Kelantan (UMK).
CRI merupakan platform virtual bagi para inovator dari berbagai bidang dan disiplin ilmu untuk mempresentasikan inovasi mereka dan berbagi pengetahuan, serta praktik terbaik dengan panel dari industri dan akademisi.
Pada kompetisi CRI ini, bidang yang diperlombakan adalah pendidikan (Education), energy, bussiness and financial service, culter arts and tourism, medical & healthcare, smart technology & Systems, smart cities & transportation, water & food, agriculture & forestry, dan environment & biodiversity.
Kegiatan CRI tersebut diselenggarakan secara hybrid pada 29 hingga 30 Mei 2023. Pelaksanaan secara virtual dapat diakses pada platform Facebook Universiti Malaysia Kelantan (Resmi) dan YouTube UMKTV.
Pada hari pertama berlangsung kegiatan seminar dengan tiga pembicara yaitu dari UNIMAP, Prof Dr Mohd Mustafa Al Bakri Abdullah, dengan tajuk ‘Empowering Society Through Innovation and Entrepreneurhsip. Lalu, Dr. Mariam Firdhaus binti Mad Nordin dari UTM dengan tajuk ‘Challenges and Opportunities in Transition to commercialization’, dan Puan Azlin binti Mohd Fahmi dari MyIPO dengan tajuk “The Imposrtance of Intelelctual Property Registration.
Pada tahun kelima penyelenggaraan CRI mengusung tema ‘Empowering Society Through Innovation and Entrepreneurship’ dan UMBY mengirimkan 4 paper untuk diikutkan dalam kompetisi tersebut.
Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan di hari kedua, dimana UMBY berhasil memperoleh 4 medali pada 2 cluster.
Pada Cluster Education, tim dosen UMBY memperoleh Gold untuk karya “The Puppet Ethnomathematics Application” karya Nuryadi, SPdSi MPd sebagai ketua dan beranggotakan Nafida Hetty Marhaeni, MPd, dan Muhammad Irfan Rumasoreng, MPd.
Kemudian, Silver untuk karya ‘Pawon Bocah’ Based on Digital Literacy and Local Wisdom: Cultivating Sociopreneur Character In Children from An Early Age’ karya Arita Witanti, ST, MT, Domnina Rani P. Rengganis, SPsi MSi CPH dan Dr Triana Noor Edwina DS, MSi, Psikolog.
Berikutnya, untuk Bronze dari karya ‘Mathematical Cross-stitch Art Symbols’ karya Nafida Hetty Marhaeni, MPd sebagai ketua dan beranggotakan Nuryadi, SPdSi MPd, dan Nanang Khuzaini, SPdSi MPd.
Selanjutnya pada Cluster Agriculture & Forestry, tim dosen UMBY memperoleh Silver untuk karya ‘Quality Characteristics Of Cured Duck Meatballs In Nanocapsule Turmeric Juice’ karya Agus Setiyoko, STP MSc, Dr Ir Siti Tamaroh, CM, MP, dan Maharani Leony Eka Putri, STP.
“Kami turut bangga dan sangat mengapresiasi atas prestasi yang berhasil diraih oleh rekan-rekan dosen pada kompetisi ini. Perolehan juara pada kompetisi ini menambah pencapaian baru bagi para dosen dan membawa nama baik UMBY di kancah Internasional,” kata Rektor UMBY, Dr Agus Slamet STP MP, Kamis (1/6/2023).
Nafida Hetty Marhaeni, seorang dosen yang mengikuti lomba tersebut mengatakan pencapaian ini merupakan bukti bahwa dosen-dosen UMBY memiliki kualitas yang unggul dan mampu bersaing di kancah Internasional.
“Saya sangat mengapresiasi dosen-dosen UMBY yang produktif mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi di kancah internasional. Apalagi karya yang dihasilkan merupakan produk multimedia pembelajaran, dimana ini merupakan konsentrasi dan unggulan dari program studi kami. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya”. ungkap Nafida.
Nuryadi, yang juga merupakan dosen peserta lomba CRI mengaku turut bangga dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para dosen yang mengikuti kompetisi.
Menurutnya, kompetisi ini sebagai ajang kompetitif tingkat internasional untuk dosen. Juga, untuk memperkenalkan cultur education, sosio budaya dalam isi sebuah karya yang diikutkan dalam kompetisi tersebut.
“Kami berharapan, kedepan banyak dosen yang terlibat dalam kompetisi internasional yang kompetitif seperti ini dan mereka meraih prestasi,” tutur Nuryadi yang juga merupakan Dekan FKIP UMBY. (*)
Apa Reaksi Anda?