Dosen UMBY Sebut Sensus Pertanian Ada Nilai Manfaat Bagi Pelaku Usaha Pertanian

Dosen Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau UMBY, Ardhika Falaahudin SPd. Jas., M.Or mengatakan, pada akhir Mei 2023 Badan Pusat Statistik…

Mei 27, 2023 - 21:50
Dosen UMBY Sebut Sensus Pertanian Ada Nilai Manfaat Bagi Pelaku Usaha Pertanian

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Dosen Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau UMBY, Ardhika Falaahudin SPd. Jas., M.Or mengatakan, pada akhir Mei 2023 Badan Pusat Statistik atau BPS se-Indonesia serentak mengadakan pelatihan petugas sensus pertanian.

Untuk Kabupaten Sleman, Daerah Instimewa Yogyakarta (DIY) saja dibutuhkan 734 orang petugas lapangan sensus. Pelatihan di Kabupaten Sleman dibagi menjadi tiga gelombang. Setiap gelombang dilaksanakan selama tiga hari.

“Harapannya, selama tiga hari para petugas benar-benar paham dan mengerti akan ketugasannya. Sebab, sensus ini penting sebagai tolok ukur pendataan pertanian di Sleman pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” kata Ardhika kepada TIMES Indonesia, Sabtu (27/5/2023).

Sebagaimana diketahui, BPS adalah lembaga pemerintah non Kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 

Nah, berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik. Salah satu tugas BPS adalah melakukan Sensus dan apa itu sensus sendiri.

Ardhika menambahkan, Sensus itu ialah cara terstruktur guna mendapatkan informasi deskriptif mengenai jumlah dari suatu populasi yang tidak hanya populasi manusia. Terdapat tiga jenis sensus yang wajib dilaksanakan oleh BPS, yaitu Sensus Pertanian pada tiap tahun yang berakhiran angka 3, Sensus Ekonomi  pada tahun yang berakhiran angka 6, dan Sensus Penduduk yang dilaksanakan tiap tahun yang berakhiran dengan angka 0.

Sensus Pertanian 2023 merupakan sensus ke tujuh yang dilaksanakan BPS, dan dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali dirancang agar hasil yang diperoleh berstandar Internasional dengan mengacu kepada program Food and Agriculture Organization (FAO) yang dikenal dengan WCA (World Programme for the Census of Agriculture).

Pertanian di Indonesia sangat berkontribusi pada perekonomian nasional, yaitu terbukanya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, tingginya sumbangan devisa yang dihasilkan dari berkembang pesatnya sektor agribisnis maupun penghasil bahan baku bagi industri hilir yang mengolah hasil pertanian, sektor pertanian dapat bertahan dalam masa pendemi Covid-19.

Sensus pertanian, bagi Ardhika sangat penting untuk dilaksanakan karena akan sangat bermanfaat untuk para pelaku usaha pertanian yaitu dengan diadakan sensus pertanian maka akan didapatkan data statistik yang lengkap dan akurat.

Sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia, mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei pertanian rutin. Dan yang paling utama yaitu untuk mendapatkan data tentang petani di Indonesia secara lengkap setelah didapat profil petani imbasnya akan terhimpun data petani yang bagus dan lengkap dimana dapat digunakan menyusun kebijakan pemerintah.

“Dalam sensus pertanian 2023 ini rencana akan dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Terdapat tiga target ST 2023, yaitu unit usaha pertanian perorangan, perusahaan pertanian berbadan hukum, dan Unit Usaha Pertanian Lainnya (UTL),” papar Ardhika, Dosen Ikor FKIP UMBY. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow