Dosen Ubaya Jelaskan Tips Mengatasi Stres Saat Bekerja

TIMESINDONESIA, SURABAYA – “Pikiran yang ceria akan bertahan dan pikiran yang kuat akan melewati seribu kesulitan,” kata Swami Vivekananda. Bila dikaitkan dengan pekerjaan, kata “seribu kesulitan” memang betul terjadi. Namun, bagaimana dengan pikiran yang ceria dan kuat? Tentu ini berhubungan dengan kesehatan jiwa.

Berbicara mengenai kesehatan jiwa, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Ni Putu Adelia Kesumaningsari, S.Psi., M.Sc., mengatakan hal ini perlu dijaga selagi bekerja. “Secara tidak sadar, aspek psikis yang terganggu memberikan dampak ke produktivitas kerja. Contohnya seseorang menjadi tidak termotivasi, konsentrasi berkurang, dan menganggap kerja sebagai beban,” terangnya. Tak hanya itu, stres saat bekerja bisa menimbulkan reaksi fisik dan psikis, penyakit psikosomatis (tiba-tiba sakit tanpa tahu penyebabnya), dan melakukan hal di luar kebiasaan (makan dan tidur berlebihan).

Salah satu isu yang familiar dalam dunia kerja adalah toxic productivity. Dosen Fakultas Psikologi itu menjelaskan seseorang yang selalu sibuk melakukan pekerjaan namun memberikan dampak negatif terhadap diri sendiri dapat dikatakan sebagai ciri-ciri toxic productivity. “Selain itu, ada perasaan tidak nyaman, banyak mengeluh daripada enjoy, dan merasa tidak ada manfaat dalam kinerja bekerja,” imbuhnya. Toxic ini tentu bisa menjadi salah satu pemicu work stress.

Apabila seseorang mengalami gejala seperti yang sudah dijelaskan, perlu adanya kesadaran bahwa dirinya sedang stres. Adel, sapaan akrabnya, mengatakan ada beberapa cara untuk mengatasinya :

1.      Relaksasi fisik sederhana dengan menarik napas panjang dan pelemasan otot. Hal ini dilakukan untuk menenangkan fisik yang sedang tegang akibat bekerja

2.      Berdamai dengan emosi. Seseorang memiliki dua pilihan; mengatasi masalah atau mengatasi respon terhadap masalah. Bila salah satu dilakukan, stres akan lebih mudah diatasi

3.      Mengubah emosi dari mengeluh jadi merenungkan “apa tujuan kita bekerja?”. Hal ini dapat memunculkan motivasi dan cara pandang baru dalam menghadapi masalah di pekerjaan

4.      Berlatih mindfulness. Fokus pada apa yang harus dilakukan hari ini, bukan apa yang harus dilakukan besok. Hal ini dapat membuat hati dan pikiran menjadi lebih tenanag

Bila stres sudah mengganggu kesehatan jiwa dan aktivitas sehari-hari, dapat segera bercerita ke orang terdekat atau mencari bantuan profesional, misalnya psikolog. Adel juga menyarankan untuk menyalurkan stres ke hal yang positif, seperti melakukan hobi. “Pikiran dan fisik saling berkaitan. Untuk itu, keduanya harus sama-sama sehat agar lebih produktif dan enjoy dalam melakukan pekerjaan,” ujarnya. (*)