Dapat Bantuan Rp20 Juta, Warga Kota Jambi Minta Program Bedah Rumah Dilanjutkan
Dapat Bantuan Rp20 Juta, Warga Kota Jambi Minta Program Bedah Rumah Dilanjutkan ... ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dilaksanakan Kementerian PUPR mendapat sambutan positif dan dukungan dari masyarakat di Kota Jambi.
Masyarakat di wilayah tersebut pun berharap Program BSPS atau bedah rumah ini bisa dilanjutkan karena mampu membantu memiliki hunian layak dengan dana stimulan dari pemerintah.
"Program BSPS merupakan stimulan dari pemerintah untuk mendorong semangat masyarakat memiliki rumah layak huni," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Ia menyampaikan, pihaknya juga mengajak para pemangku kepentingan bidang perumahan untuk berkolaborasi dalam Program BSPS.
Dengan demikian akan semakin banyak rumah tidak layak huni (RTLH) yang dapat ditangani dan ditingkatkan kualitasnya.
Rp 20 Juta Per-unit Rumah
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera IV, Tambat Yulis mengatakan, pihaknya mentargetkan sebanyak 285 unit RTLH di Kota Jambi yang akan dibedah.
"Kami juga menerjunkan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) guna mendampingi masyarakat dalam pembangunan rumahnya sesuai dengan syarat rumah sehat," katanya.
"Dana stimulan Program BSPS yang disalurkan adalah Rp 20 juta per unit rumah. Masyarakat bisa menggunakannya untuk membeli bahan material Rp 17,5 juta dan upah tukang Rp 2,5 juta," jelasnya.
Program Minta Dilanjutkan
Lurah Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Zulkarnain menyatakan, Program BSPS sangat membantu warganya yang kurang mampu untuk bisa memiliki rumah layak. Dari sekitar 150 unit RTLH di daerahnya, sekitar 70 unit sudah ditangani dan dibedah melalui Program BSPS.
"Kami sangat mendukung Program BSPS karena banyak RTLH di desa ini yang kini menjadi lebih layak huni. Pada awal tahun ada 35 unit yang dibedah lewat Program BSPS dan pertengahan tahun ada 35 unit lagi yang dibedah melalui Program BSPS lanjutan dengan kolaborasi dengan Pemda, Baznas dan Kementerian PUPR," katanya.
Warga Desa Sijenjang, Somad (53 tahun) juga mengaku terkena dampak pengurangan pegawai dari salah satu perusahaan karet, dirinya sangat bersyukur bisa mendapat Program BSPS.
"Dulu saya terkena PHK dan rumah saya juga kurang layak dan terbuat dari kayu. Setelah mendapat Program BSPS dan menggunakan dana swadaya dari pesangon, kini rumah saya jadi lebih baik dan layak huni bersama keluarga," katanya.
Salah seorang penerima bantuan lainnya, Abdullah (54 tahun) yang bekerja sebagai petani. Penghasilannya yang tidak tetap membuat dirinya sangat senang dapat bantuan Program BSPS.
"Terima kasih kepada pemerintah yang telah menyalurkan Program BSPS ini. Kami harap Program BSPS ini terus dilanjutkan agar masyarakat di desa Sijenjang bisa tinggal di rumah layak," ujarnya. (*)
Apa Reaksi Anda?