Sosialisasi Mengenai Bank Sampah Sebagai Alternatif Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Desa Poncokusumo
Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang krusial yang dihadapi oleh beberapa daerah di Indonesia. Masalah-masalah tersebut lebih terfokus pada manajemen pengelolaan sampah.
TIMESINDONESIA, MALANG – Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang krusial yang dihadapi oleh beberapa daerah di Indonesia. Masalah-masalah tersebut lebih terfokus pada manajemen pengelolaan sampah. Terbatasnya luas lahan tempat pembuangan sampah mempengaruhi tata kelola sampah terutama pada pelayanan pembuangan sampah. Sehingga tidak semua sampah dapat terangkut dan dibuang di TPA.
Di Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang sampah masih menjadi salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarananya. Dengan jumlah penduduk menurut Badan Pusat Statistik Kab. Malang tahun 2022 mencapai 6.641 jiwa, sampah yang dihasilkan setiap harinya diperkirakan akan terus bertambah mengingat jumlah penduduknya yang akan terus meningkat.
Tumpukan sampah yang mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan merupakan jenis pencemaran yang dapat digolongkan dalam degradasi lingkungan yang bersifat sosial. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle, maka seluruh lapisan masyarakat bersama dengan pemerintah dapat bekerja sama dalam melaksanakan pengelolaan sampah untuk dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Penerapan dalam tata kelola sampah yang mulanya hanya bertumpu pada pendekatan mengumpulkan, mengangkut dan membuang dengan hanya mengandalkan pada Tempat Pemrosesan Akhir, diubah dengan pendekatan reduce, reuse, recycle atau biasa dikenal dengan istilah 3R. Maka dari itu, seluruh lapisan masyarakat harus mengubah paradigmanya terhadap sampah dengan memandang bahwa sampah memiliki nilai guna dan manfaat, sehingga sampah dapat diberlakukan sebagai sumber daya alternatif yang dapat dimanfaatkan kembali, baik secara langsung maupun melalui proses daur ulang.
Mahasiswa KSM-T Unisma berupaya untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan mengenai sampah, yaitu dengan mencanangkan suatu program pengelolaan sampah melalui bank sampah. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dalam mengelola sampah yang ada di Desa Poncokusumo.
Program ini merupakan salah satu wujud empati mahasiswa KSM-T Unisma Malang dalam menghadapi suatu permasalahan lingkungan terutama permasalahan sampah yang ada di Desa Poncokusumo.
Kegiatan ini dimulai dengan survei dan dilanjutkan dengan menggali potensi yang ada. Sehingga dari hasil tersebut maka didapatkan solusi untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bank sampah, dan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai manfaat dan tujuan dari adanya bank sampah. Proses kerja dari bank sampah yaitu mahasiswa akan memberikan arahan kepada masyarakat sebagai pelaku dalam program ini dan masyarakat diminta untuk memilah sampah organik dan non organik.
Dari rangkaian kegiatan, program sudah terealisasikan sebesar 80%. Yaitu hingga sampai pada pembuatan bank sampah yang dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2023. Dari adanya program ini kami berharap dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah. Sehingga sampah tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang sudah tidak dapat dimanfaatkan, tetapi sampah dapat digunakan sebagai sumber daya yang dapat diolah kembali dan bermanfaat bagi masyarakat. Dan untuk lanjutan dari program ini dapat dilakukan oleh mahasiswa KSM-T Unisma Malang selanjutnya yaitu dapat dengan membuat inovasi mengenai pengolahan sampah. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 41 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?