Cegah Stunting, Pemkot Yogyakarta Libatkan Pelajar

Pemerintah Kota atau Pemkot Yogyakarta terus berupaya menurunkan dan mencegah stunting di wilayahnya. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan menggandeng kalanga ...

Agustus 26, 2023 - 13:20
Cegah Stunting, Pemkot Yogyakarta Libatkan Pelajar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota atau Pemkot Yogyakarta terus berupaya menurunkan dan mencegah stunting di wilayahnya. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan menggandeng kalangan pelajar yang ada kota gudeg ini.

Para pelajar ini menjadi sasaran kampanye cegah stunting karena mereka kelak akan menikah dan menjadi orang tua. Karena itu, para pelajar tersebut perlu mendapatkan pemahaman dan pengetahuan tentang bagaimana mencegah kelahiran anak agar tidak stunting.

“Ketika para remaja putri nanti tumbuh dewasa kemudian menikah, maka yang perlu diperhatikan paling utama adalah asupan makanannya yang bergizi. Remaja putra juga demikian, sebab kelak mereka juga akan menjadi ayah. Jadi, dia juga harus memperhatikan asupan makanan yang bergizi terhadap istri yang sedang hamil dan makanan yang dikonsumsi anaknya ketika sudah lahir juga harus yang bergizi,” kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pemkot Yogyakarta, Arumi Wulansari, Sabtu (26/8/2023).

Untuk mengoptimalkan kampanye cegah stunting ini, Dinas Kesehatan Pemkot Yogyakarta menggandeng pramuka Saka Bakti Husada (SBH). Kampanye ini dilakukan di sekolah setingkat SLTA yang ada di Kota Yogyakarta. Teranyar, kegiatan kampanye cegah stunting dilakukan di SMK Negeri 7 Yogyakarta.

Menurut Arumi, para remaja bisa menjadi kader kesehatan di ba. Harapannya, para remaja ini menjadi agent of change pencegahan stunting dikalangan remaja. “Semoga   para remaja ini dapat menurunkan stunting di Kota Yogyakarta,” tandas Arumi.

Agar para pelajar ini tak jenuh ketika mengikuti kegiatan, panitia juga mengadakan game yang berisi edukasi stunting bagi remaja. Dengan cara itu, para pelajar akan memiliki kesadaran ikut mencegah stunting.

“Kami optimis, ketika para remaja ini peduli ikut mencegah kelahiran anak stunting. Maka, angka stunting di Kota Yogyakarta, tingkat provinsi dan nasional akan menurun,” papar Arumi.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Iswari Paramita menerangkan, para pelajar ini tak sekadar menjadi kader kesehatan pencegahan stunting saja. Keberadaan para pelajar ini juga menjadi agen kampanye menerapkan hidup sehat dengan makan-makanan yang bergizi.

“Kami membagikan pil penambah darah kepada remaja putri yang telah mengalami menstruasi agar menstruasi mereka teratur,” terang Iswari. 

Seorang siswa SMK Negeri 7 Yogyakarta, Reyhan Syahadad menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinkes Pemkot Yogyakarta menambah ilmu untuk lebih merawat kondisi tubuh agar tetap sehat dan ikut serta dalam pencegahan stunting.

“Kelak, para remaja suatu ketika akan menjadi orang tua. Karena itu, informasi seperti yang yang disampaikan Dinas Kesehatan Pemkot Yogyakarta sangat penting sekali. Kita semua harus bisa menjaga pola makan agar tetap sehat terhindar dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi,” pinta Reyhan.

Sebagai remaja, Reyhan mengajak kalangan remaja agar tidak menikah diusia dini. Ia mengajak para pelajar dan remaja untuk meraih masa depan yang cemerlang dengan rajin dan tekon belajar. Sehingga, kelak dapat mencukupi kebutuhan makanan keluarga dengan makanan yang bergizi.

“Semoga kondisi stunting di Indonesia khususnya di Kota Yogyakarta berkurang. Semoga pernikahan dini juga terus berkurang. Sebab, anak yang dilahirkan dari pernikahan usia dini akan menghasilkan anak stunting,” terang Rehyan yang mengapresiasi kampanye cegah stunting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pemkot Yogyakarta di sekolahnya. (*)

Soni Haryono

TIMES Yogyakarta

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow