Bupati Banyuwangi Berpotensi Terima Satyalancana Wira Karya Bidang Kelautan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memiliki peluang besar untuk menerima tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya (SWK) dalam kategori Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pembangunan, dan Pengembangan Kelautan.

Tim dari Sekretariat Militer Presiden (Sesmilpres) turun ke Kabupaten Banyuwangi untuk verifikasi lapangan terkait program-program pengembangan kelautan yang diterapkan oleh pemerintah setempat.

Untuk diketahui, Satyalancana Wira Karya adalah penghargaan yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada individu yang telah memberikan jasa besar, baik secara umum maupun dalam bidang tertentu, sehingga dapat menjadi panutan bagi masyarakat.

Verifikasi ini melibatkan dua tahapan, yakni pemaparan program oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan peninjauan lapangan ke sejumlah lokasi.

Kolonel (CAJ) Sandy, Kepala Bagian Penganugerahan pada Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden, Kementerian Sekretariat Negara, menjelaskan bahwa dalam verifikasi ini terdapat lima komponen yang menjadi dasar penilaian.

Tim dari Sekretariat Militer Presiden bersama Bupati Banyuwangi melakukan verifikasi lapangan terkait program pengembangan kelautan. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

Ini mencakup aspek-aspek seperti orisinalitas program, manajemen risiko, kelengkapan data pendukung, kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, dan manfaat program bagi masyarakat.

"Ke Banyuwangi untuk ngecek kesesuaian dan validitas lapangan. Hasilnya nanti kami laporkan kepada Dewan Gelar Tanda Kehormatan sebagai bahan pertimbangan pengajuan usulan Satyalancana Wira Karya kepada Presiden," katanya, Jumat (15/9/2023).

Sandy menekankan bahwa pentingnya program-program tersebut memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat. Inovasi dalam pengembangan sektor kelautan dan dampak positifnya bagi masyarakat menjadi faktor utama yang dinilai dalam verifikasi lapangan.

“Inilah yang kita nilai dalam tinjau lapang. Selain mendengarkan langsung pemaparan dari Ibu Bupati, kami juga mengumpulkan informasi valid dari spot-spot terkait,” tegas Sandy.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menjelaskan secara komprehensif program-program pembangunan di Banyuwangi, khususnya dalam sektor kelautan dan perikanan.

Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan sektor kelautan sambil mendukung sektor pariwisata, seperti program konservasi ekosistem laut di Pantai Bangsring Underwater dan pengembangan kawasan Fish Market Mandar.

Tim dari Sekretariat Militer Presiden bersama Bupati Banyuwangi melakukan verifikasi lapangan terkait program pengembangan kelautan. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

Pantai Bangsring Underwater adalah destinasi wisata berbasis konservasi dan edukasi yang menawarkan keindahan biota laut. Destinasi ini telah berhasil meningkatkan pendapatan dan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Destinasi ini memiliki omzet hingga Rp 450 juta per bulan. Pendapatan Rumah Tangga Perikanan (RTP) juga meningkat dari yang sebelumnya sebesar Rp. 50 juta per tahun, menjadi Rp. 120 juta per tahun,” ujar Ipuk.

Adalagi Fish Market Kampung Mandar, yang dulunya merupakan area kumuh dan kotor, telah bertransformasi menjadi pusat kuliner dengan 55 pondok makan yang ramai dikunjungi oleh pembeli.

Transformasi ini menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga setempat, terutama nelayan, dan mendukung pemasaran ikan segar serta produk olahan ikan.

Setelah mendengarkan pemaparan, tim penilai langsung melakukan peninjauan lapangan ke Pantai Bangsring Underwater dan Fish Market Mandar untuk mengumpulkan informasi langsung dari pengelola destinasi tersebut.(*)