BPIP Sosialisasikan Pancasila untuk Siswa dan Mahasiswa
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) memberikan sosialisasi dasar negara kepada mahasiswa dan pelajar SLTA di Kabupaten Ngawi. ... ...
TIMESINDONESIA, NGAWI – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) memberikan sosialisasi dasar negara kepada mahasiswa dan pelajar SLTA di Kabupaten Ngawi. Sosialisasi Pancasila yang diselenggarakan oleh BPIP bekerjasama dengan kampus IAI Ngawi tersebut berfokus pada penguatan pemahaman Pancasila kepada generasi muda.
Kepala BPIP Prof. KH Yudian Wahyudi, Ph.D yang hadir sebagai narasumber mengatakan, generasi muda saat ini sudah jauh dari Pancasila. Bahkan sudah sejak 20 tahun lebih. Hal itu berkaitan dengan dicabutnya Ketetapan MPR No II tahun 1978 tentang P4 pada tahun 1998 lalu.
“Kita sudah terputus dari Pancasila, paling tidak sudah 20 tahun lebih,” kata Yudian Wahyudi kepada awak media, usai memberikan sambutan pada sosialisasi Pancasila di Kabupaten Ngawi, pada Kamis (22/6/2023).
Kepala BPIP RI Yudian Wahyudi saat memberikan pemaparan tentang Pancasila kepada para peserta. (FOTO: Miftakul/ TIMES Indonesia)
Yudian Wahyudi menegaskan, generasi muda, lebih khusus bagi mahasiswa dan pelajar SLTA saat ini, merupakan kelompok masyarakat yang paling butuh sosialisasi penguatan Pancasila. Sebab, generasi tersebut merupakan kelompok umur yang tidak mendapatkan pemahaman Pancasila dengan baik.
“Sosialisasi ini tentu sangat penting ya. Di Ngawi sasaran utamanya pelajar SLTA dan mahasiswa. Karena mereka ini generasi yang terputus,” ujar Yudian Wahyudi.
Sosialisasi terhadap penguatan Pancasila tidak hanya bagi pelajar atau mahasiswa yang menempuh pendidikan di dalam negeri saja. Alumni pondok pesantren Tremas Pacitan tersebut menegaskan,, sosialisasi penguatan Pancasila juga akan diberikan kepada warga negara yang tengah belajar di luar negeri.
“Terutama bagi diaspora dan mahasiswa yang menempuh strata 1. Supaya mereka ingat betul, bahwa disana mereka berjuang untuk Pancasila. Supaya tidak terganggu ideologi macam-macam. Pulangnya kembali tetap menjadi orang Indonesia,” tegas Yudian Wahyudi Kepala BPIP.
Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP RI Ir. Prakoso, M.M menyatakan, pemahaman Pancasila oleh generasi milenial sangat tipis. Dia menjelaskan, hal itu berdasarkan hasil survei dan penelitian yang menggambarkan kondisi demikian.
Menurutnya, kondisi tersebut sebab dicabutnya Ketetapan MPR No II tahun 1978 tentang P4. Kemudian juga terkait undang-undang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) yang diubah, dan dihilangkan mata ajar dan mata kuliah Pancasila.
“Sudah 20 tahun lebih kita itu tidak mengenal Pancasila dengan baik,” ucap Prakoso.
Pemantapan Pancasila kepada generasi muda saat ini tengah digencarkan. Kata Prakoso, dapat dilihat dengan hadirnya PP Nomor 4 tahun 2022 tentang standar nasional pendidikan. Hal itu sebagai tindak lanjut dari undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas.
“Saat ini sedang dilakukan pembuatan buku ajar, dan akan diterapkan di tahun 2023 ini, untuk satuan pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi,” ucapnya.
Prakoso melanjutkan, melalui PP Nomor 4 tahun 2022, Pancasila akan diterapkan untuk pendidikan formil, in formil, dan non formil. BPIP berharap, kedepan generasi muda Indonesia tetap berkebudayaan dan berperilaku taat dan patuh pada empat pilar kebangsaan.
“Mudah-mudahan generasi milenial kita berkebudayaan, dan juga berperilaku sopan santun, taat, tunduk, dan patuh pada empat pilar kebangsaan; Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945,” papar Ir. Prakoso, M.M.
Kegiatan Sosialisasi Pancasila oleh BPIP RI bekerjasama dengan IAI Ngawi diikuti ratusan peserta dari unsur pelajar SLTA dan mahasiswa. Tampak hadir juga, sejumlah pejabat Pemkab Ngawi. Diantaranya Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Kajari Ngawi, dan lain sebagainya. (*)
Apa Reaksi Anda?