Bertemu Ketum OKP Nasional, Ketum Pimpus Pemuda NWDI Bahas Kolaborasi dan Aksi Nyata
Jelang HULTAH ke-88 NWDI, Ketua Umum Pemuda NWDI Muhammad Rifki Farabi melebarkan potensi kolaborasi dengan organisasi kepemudaan (OKP) melalui sebuah pertemuan.
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jelang HULTAH ke-88 NWDI, Ketua Umum Pemuda NWDI Muhammad Rifki Farabi melebarkan potensi kolaborasi dengan organisasi kepemudaan (OKP) melalui sebuah pertemuan.
Adapun pertemuan yang dilakukan Farabi melibatkan Ketua umum PB HMI Raihan Ariatama, Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri, Ketua Umum GMK Jefri Gultom.
Ditanya apakah pertemuan itu berkaitan dengan situasi politik yang akan dihadapi negara jelang 2024, putra sulung TGB Muhammad Zainul Majdi itu menjawab normatif.
"Banyak hal yang kami bahas. Terutama soal bagaimana OKP merespons kebutuhan zaman, mulai dari isu ekonomi hingga politik. Tapi secara garis besar ini adalah agenda silaturahmi yang dilakukan Pemuda NWDI di kancah nasional," kata Farabi, Selasa (22/8/2023).
Ia juga mengaku tidak menutup kemungkinan, melalui silaturahmi itu, Pemuda NWDI semakin terbuka peluangnya untuk turut berkontribusi dengan berbagai stakeholder yang ada di pusat.
"Sesuai dengan cita-cita mulia sang Maulana (Maulana Syaikh), yakni memberikan kebermanfaatan di segala ranah perkhidmatan," ujarnya.
Farabi juga menyebut soal peluang santri di NTB mengembangkan bisnis di ranah nasional. Menurutnya, banyak lulusan pesantren maupun yang masih berstatus santri tengah mengembangkan berbagai karya dan prodak menarik.
Ia melihat produk-produk itu juga memiliki daya jual tinggi sehingga pantas didukung untuk bersaing ke kancah yang lebih luas.
"Dalam istilah hari ini disebut santripreneur. Ide-ide, gagasan, dan contoh-contoh karya santri NTB bahkan tiang bawa ke pusat untuk dipresentasikan. Sambutannya positif. Jadi Insyaallah dalam waktu dekat, gerakan kita juga bakal ke arah sana," pungkasnya.
Terpisah, Dian Eka Purnama Sari owner UMKM Ketak Nusantara mengapresiasi gerakan Farabi menjalin silaturahmi dengan OKP nasional, terutama untuk mepresentasikan karya-karya pemuda NTB.
Dian yang juga merupakan alumni pesantren, menilai Farabi sudah dapat membaca strategi penguatan ekonomi bagi pemuda yang konsen dalam entrepeneur, apalagi hari dapat dikembangkan melalui flat form digital.
"Sebagai pelaku UMKM, saya menilai itu gerakan yang konkret. Kita butuh jalan ke pusat, dan dengan jaringan Tuan Guru (Farabi), mestinya itu bisa kita capai," kata Dian.
Dian sendiri merasa kesulitan membangun kolaborasi dengan gerakan pemuda yang ada di pusat selain dari pameran-pameran. Ia melihat, mungkin melalui politik maupun organisasi kepemudaan, kolaborasi itu bisa tercipta.
"Ya gerakan kolaborasi itu penting. Tanpa kolaborasi kita bakal kesulitan bergerak sendiri-sendiri di daerah. Perlu ada kolaborasi yang dilakukan secara nasional. Apalagi untuk membawa ide bagus soal santripreneur itu," ujarnya. (*)
Apa Reaksi Anda?