Berbusana Tradisional KSM Unisma Malang Meriahkan Karnaval Budaya Desa Kemiri Mojokerto
Mahasiswa Unisma Malang turut memeriahkan karnaval budaya yang dilaksanakan di Desa Kemiri, Kecamaan Pacet, Mojokerto, Jumat (18/8/2023).
TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Unisma Malang turut memeriahkan karnaval budaya yang dilaksanakan di Desa Kemiri, Kecamaan Pacet, Mojokerto, Jumat (18/8/2023).
Mahasiswa yang tengah melaksanakan program kerja Kandidat Sarjana Mengabdi itu kompak mengenakan pakaian adat Jawa, yaitu baju surjan dan kebaya.
Mahasiswa dan mahasiswi KSM Tematik Unisma kelompok 07 melaksanakan salah satu program kerja KSM-T. Berkolaborasi dengan warga RT. 13 Dusun Kemiri yang mengusung tema Kerajaan Majapahit mahasiswa turut melakukan karnaval kebudayaan dengan berjalan dari Dusun Merasih hingga berakhir di Dusun Kemiri.
Barisan dari RT 13 pada acara karnaval ini terdiri dari raja, ratu, dayang, prajurit, selir, dan tim pendukung yang lainnya, untuk menambah meriahnya acara karnaval, dibuatlah pernak-pernik seperti jarik, aksesoris untuk menghias mobil serta sound system.
Yuni, warga RT. 13 menuturkan bahwa kegiatan karnaval kebudayaan ini sudah pernah dilakukan dengan tema yang sama, namun karena seluruh dunia dilabui oleh pandemi maka kegiatan karnaval ini sempat terhenti, setelah Indonesia pulih dari pandemi, karnaval ini kembali digelar. Karnaval dilakukan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI ke-78, tema kerajaan dipilih karena asal mula Mojokerto berdiri dari Kerjaan Majapahit.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
“Karena dari awal mojokerto terbentuk, asal muasal dari kerajaan majapahit. Dan dari karnaval sebelumnya sudah pernah menggunakan tema ini (sebelum pandemi-red),” ujarnya.
Untuk menyukseskan acara ini diperlukan waktu 1 bulan persiapan (17/07/2023). “Persiapan 1 bulan sebelum hari H (17 Juli 2023)” lanjutnya.
Acara dikoordinir oleh Anang selaku Kepala Dusun Kemiri dalam tahap persiapan diadakan rapat seluruh perangkat RT, kemudian dimusyawarahkan bersama dengan warga masing-masing RT, tepat 2 minggu sebelum acara karnaval.
Ditemui di tempat berbeda Ja’far, Ketua Kelompok KSM-T 07, menuturkan bahwa kegiatan karnaval seperti ini perlu untuk didukung dan dikembangkan untuk menjadi sarana edukasi Masyarakat khususnya generasi muda dan menjadi promosi wisata dan potensi desa.
“Saya kira kegiatan seperti ini perlu didukung untuk sarana edukasi dan juga promosi wisata desa, karena di Desa Kemiri ini banyak wisata alam dan banyak memiliki potensi hasil pertanian dan peternakan,” ujarnya. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Nur Khoridatunnafisah, Mahasiswa KSM-T Kelompok 7 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?