Agriculture Expert dari Industri di Korsel Sharing Perbedaan Kondisi Peternakan di Indonesia Lewat Program Praktisi Mengajar
Mata kuliah manajemen produksi ternak potong Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang dengan pengampu Matakuliah Nisa’us Solikhah,
TIMESINDONESIA, MALANG – Mata kuliah manajemen produksi ternak potong Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang dengan pengampu Matakuliah Nisa’us Solikhah, S. Pt, M. Pt berkolaborasi dengan praktisi yang sudah berpengalaman di bidang peternakan ternak ruminansia.
Praktisi tersebut adalah Muchammad Muchlas, S.Pt., M.Pt., yang saat ini sedang study S3 di negeri gingseng dan bekerja sebagai agriculture expert di Emerics KIEEP Korea Selatan. Muchlas pernah bekerja di beberapa negara antara lain magang di peternakan ternak potong di Australia, bekerja sebagai asisten manajer di dairy farm New Zealand dan di Indonesia sebagai petugas lapang PT Mitra Asia Lestari.
Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang kondisi nyata di dunia usaha dan industri (DUDI).
Pertemuan pertama dengan praktisi membahas permasalahan peternakan ternak potong di Indonesia dan perbedaan kondisi peternakan di Indonesia, Australia, dan New Zealand. Muchlas menjelaskan bahwa di Indonesia masih banyak permasalahan di tingkat peternak Indonesia. Seperti budaya peternakan secara tradisional belum ada sentuhan teknologi peternakan, beternak masih digunakan sebagai tabungan, beternak masih menggunakan “ilmu Katon” tidak ada strategi dan perhitungan yang jelas. Termasuk juga kurangnya pemasaran produk yang baik, nutrisi atau pakan ternak belum diperhitungkan dengan baik baik secara nutrisi maupun biaya pengeluaran untuk pakan.
Sedangkan peternakan sapi Australia dan New Zealand memiliki jumlah ternak yang banyak dan beternak sebagai pekerjaan utama, penerapan strategi, perencanaan usaha dan evaluasi peternakan yang baik, efisiensi dalam sistem peternakan, dan pemasaran ternak yang terintegerasi melalui kelompok ternak.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Mahasiswa diharapkan menjadi agen of change sehingga nantinya setelah mendapat ilmu pengetahuan dan keterampilan yang cukup selama perkuliahan akan bisa membawa perubahan positif pada masyarakat pada umumnya dan para peternak khususnya. Ilmu yang didapatkan bersama dosen praktisi diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dan dapat diterapkan nantinya saat mahasiswa menjadi manajer atau pemilik usaha bidang peternakan ternak potong.
“saya senang bisa belajar langsung dengan dosen praktisi yang berpengalaman, karena bisa membuka wawasan kami tentang kondisi nyata peternakan di Indonesia serta bagaimana peternakan yang ada di luar negeri dan juga bisa sharing ilmu tentang manajemen produksi ternak potong yang baik," tutur Eka Pratama salah satu mahasiswa yang ikut dalam perkuliahan program praktisi mengajar mata kuliah manajemen produksi ternak potong. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?