Bidik Penurunan Angka Kematian Ibu, PMI Kota Tasikmalaya Bentuk Duta Anti Anemia

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya mengambil langkah proaktif untuk menekan tingginya tingkat anemia dan angka kematian ibu (AKI) dengan membentuk Duta Anti An ...

November 18, 2023 - 12:00
Bidik Penurunan Angka Kematian Ibu, PMI Kota Tasikmalaya Bentuk Duta Anti Anemia

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya mengambil langkah proaktif untuk menekan tingginya tingkat anemia dan angka kematian ibu (AKI) dengan membentuk Duta Anti Anemia.

Langkah ini merupakan hasil tindaklanjut dari rapat koordinasi bidang kesehatan Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan beberapa stakeholder beberapa minggu yang lalu.

Hal tersebut disampaikan Ketua PMI Kota Tasikmalaya, H. Rahmat Kurnia saat ditemui TIMES Indonesia di Kantor PMI Kota Tasikmalaya. Ia menjelaskan inisiatif pembentukan duta anemia merupakan respons terhadap perhatian serius terhadap masalah kesehatan anemia dan angka kematian ibu di Kota Tasikmalaya.

"Anemia bukan hanya masalah kesehatan biasa, tetapi juga merupakan faktor risiko utama yang dapat memicu komplikasi serius selama kehamilan dan melahirkan, yang pada gilirannya meningkatkan angka kematian ibu," ungkap Rahmat di ruang kerja PMI Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Sabtu (18/11/2023).

Menurut Rahmat, masih ada penduduk di Kota Tasikmalaya yang mengalami anemia, dan untuk mengatasi masalah ini, PMI akan melibatkan sedikitnya ribuan relawan, yang terdiri dari pelajar Palang Merah Remaja (PMR).

Saat ini, sekitar 2.095 relawan dari 25 sekolah setingkat SMP/MTS dan 32 sekolah setingkat SMA/SMK dan MA di Kota Tasikmalaya telah terdaftar sebagai relawan. Namun, proses pembentukan relawan duta anemia akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan 300 relawan pertama.

"Pemilihan relawan dari kalangan PMR dianggap tepat karena anggota PMR telah memiliki pemahaman dasar tentang ilmu kesehatan. Ini akan memudahkan proses perencanaan kampanye dengan menggunakan data penderita anemia dan angka kematian ibu sebagai dasar perencanaan," jelas Rahmat.

Rahmat berharap bahwa para relawan tidak akan kesulitan dalam mengarahkan kampanye dengan presisi, menargetkan kelompok-kelompok yang paling rentan dan membutuhkan perhatian khusus.

"Duta Anti Anemia diharapkan menjadi representasi pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi anemia dan menurunkan angka kematian ibu. Mereka juga akan menyampaikan pesan-pesan penting tentang pencegahan anemia dan perawatan ibu hamil ke seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kota Tasikmalaya,"harap Rahmat.

Sementara itu dua orang siswi SMA Negri I Tasikmalaya Naila Malika (17) dan Mazaya Ghaisani Syauqi (17) menyambut baik terhadap pembentukkan duta anti anemia yang digagas oleh PMI Kota Tasikmalaya. Menurutnya edukasi terhadap budaya untuk berdonor sangatlah penting untuk terus di sosialisasikan.

"Mendukung sekali Duta Anti Anemia, edukasi donor darah sangatlah penting untuk membantu menekan anemia dan angka kematian ibu,"ungkap
Naila Malika dan Mazaya Ghaisani saat melakukan donor di UDD PMI Kota Tasikmalaya

Dirinya berharap melalui kampanye Duta Anti Anemia, PMI berharap untuk tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang anemia tetapi juga secara signifikan menurunkan angka kematian ibu.

"Semoga saja langkah pembentukkan Duta Anti Anemia ini sejalan dengan upaya bersama untuk memperkuat kesehatan ibu dan anak, sehingga masyarakat di Kota Tasikmalaya kesehatannya terus terjaga,"pungkasnya.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow