Berpartisipasi Sebagai Penyelenggara, Penyandang Disabilitas Kota Kediri Daftar KPPS

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Seorang penyandang disabilitas di Kota Kediri, Rabu (20/12/2023) mendaftarkan diri sebagai anggota KPPS. Munawaroh, mendaftar pada hari terakhir di sekretariat PPS Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri dan diterima anggota PPS. 

Menjadi bagian dari penyelenggaraan pemilu sebenarnya bukan hal asing bagi wanita kelahiran Malang tersebut. Pasalnya di perhelatan pemilu 2019 lalu, Munawaroh juga menjadi anggota PPS. 

Ditemani seorang pendamping, Munawaroh menyerahkan sejumlah berkas pendaftaran yang dibutuhkan seperti daftar riwayat hidup, ijazah, surat pendaftaran dan surat pernyataan. 

Munawaroh sendiri ingin kembali ambil bagian dari perhelatan pemilu bukan tanpa alasan. Dengan ikut mendaftar dalam seleksi KPPS, ia ingin ikut memotivasi sesama penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi 2024 nanti. 

"Penyandang disabilitas juga bisa menjadi petugas dalam pemilu 2024. Sekaligus memberi wawasan pada teman-teman, bahwa penyandang disabilitas juga diberi kebebasan untuk mengikuti berbagai kegiatan," tuturnya. 

Munawaroh menambahkan ikut berpartisipasi dalam pemilu sebagai penyelenggara, juga menjadi hak penyandang disabilitas karena itu harus digunakan. 

Sementara itu Ketua KPU Kota Kediri Pusporini Endah Palupi turut menegaskan hal yang sama. Jika tidak bisa menjadi KPPS, komunitas disabilitas bisa ikut mendaftar sebagai PTPS yang akan dibuka oleh Bawaslu. 

Terkait syarat sehat jasmani dan rohani untuk KPPS, Pusporini menegaskan selama penyandang disabilitas bisa mengerjakan kegiatan administrasi pemilu tetap diterima. 

"Misal tuna daksa, tapi bisa mengerjakan tetap kita terima. Memang ada syarat kesehatan termasuk tekanan darah, kadar gula dan kolesterol," ujarnya. 

KPU Kota Kediri Upayakan TPS Ramah Disabilitas 

Seorang penyandang disabilitas mengikuti simulasi pemungutan suara (foto : yobby/Times Indonesia) 

Pusporini juga mengupayakan pelaksanaan Pemilu 2024 di Kota Kediri ramah disabilitas. TPS di semua titik Kota Kediri diharapkan tidak ada yang bertangga dan meja pemungutan suara juga dihimbau memiliki ruang di bagian bawah, untuk memudahkan pemilih yang memakai kursi roda. 

Selain itu di bilik suara, juga terdapat alat bantu tuna netra, namun hanya untuk pilpres-wapres serta DPD. Untuk penyandang disabilitas, juga diberi kesempatan untuk menggunakan pendamping saat memberikan suara. Baik dari pihak keluarga ataupun orang lain yang telah ditunjuk pemilih. 

"Jika tidak ada keluarga yang mendampingi, dan membutuhkan pendamping, disediakan KPPS 6 yang berada di bilik suara," tambahnya lagi. 

KPU kota Kediri pada Rabu, (20/12/2023) juga melakukan sosialisasi serta simulasi pemungutan suara pada para penyandang disabilitas. 

Kegiatan ini diikuti empat komunitas dan organisasi disabilitas di Kota Kediri yakni Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) cabang Kota Kediri, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Kediri, Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) Kota Kediri. 

Penyandang disabilitas yang memiliki hak suara sendiri berjumlah sekitar 2001 orang. Untuk menambah partisipasi penyandang disabilitas, KPU diharapkan bisa menambah kemudahan akses menuju TPS. 

"Untuk teman-teman penyandang disabilitas yang tidak bisa datang (ke TPS) tapi ingin datang, sebaiknya disediakan penjemputan," tutur Ketua PPDI Kota Kediri, Gatot Sungkowono.(*)