BBPP Ketindan Gelar Bimtek Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di BPP Jabung Malang

Menyikapi dampak perubahan iklim yang berdampak serius dalam dunia pertanian, Kementerian Pertanian melalui UPT Pelatihan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya M ...

Juli 8, 2023 - 23:40
BBPP Ketindan Gelar Bimtek Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di BPP Jabung Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Menyikapi dampak perubahan iklim yang berdampak serius dalam dunia pertanian, Kementerian Pertanian melalui UPT Pelatihan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jabung Kabupaten Malang.

Pelaksanaan Bimtek diikuti oleh 20 orang petani disekitar wilayah Kecamatan Jabung. Pada pembukaan bimtek, Rahajeng Kumara selaku perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, menyampaikan bahwa Kabupaten Malang siap dalam mendukung dan mensosialisaikan mitigasi dan adaptasi iklim kepada penyuluh dan petani.  

“Kami sangat berterima kasih atas pelaksanaan bimtek mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim ini. Kami siap bekerjasama untuk melaksanakan kegiatan peningkatan kompeten baik untuk petugas maupun petani binaan penyuluh untuk mengatasi perubahan iklim tersebut," ujarnya.

BPP-Jabung-Malang-a.jpg

"Saat ini kita harus melakukan adalah sosialisasi dan pendampingan mitigasi dan adaptasi, agar tidak memberi dampak buruk bagi dunia pertanian dan tentunya menurunnya kesejahateraan petani karena kegagalan panen dan resiko lain yang ditimbulkan dari perubahan iklim,” ujar Rahajeng.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong para petani untuk membuat Indonesia menjadi negara paling kuat terhadap ancaman kekeringan El Nino maupun krisis global dunia. 

Mentan Syahrul menambahkan bahwa semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada. Termasuk dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus mendatang.

"Pelatihan-pelatihan petani dan PPL ini harus terorganisir dengan baik sehingga seluruh insan pertanian memiliki kemampuan mengantisipasi berbagai tantangan yang muncul akibat el nino. Pelatihan adalah langkah yang tepat dalam memberikan pemahaman el nino secara konkrit dan menyeluruh. Dengan begitu, petani dan penyuluh dapat menumbuhkan kepekaan serta sense of crisis dalam menghadapi semua persoalan," tegas SYL.

Senada yang disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, bahwa El Nino tidak bisa dicegah, hanya bisa dihadapi dengan antisipasi dan mitigasi yang tepat karenanya itu perlu ada strategi khusus untuk menghadapinya.

"Sebagai insan pertanian, petani dan penyuluh wajib tahu dan paham apa yang harus dilakukan. Sekarang bahkan bukan hanya antisipasi tetapi juga adaptasi dan mitigasi. Karena hanya itulah yang bisa dilakukan agar produktivitas pertanian bisa dipertahankan," jelas Dedi Nursyamsi.

Dalam kondisi apapun, kegiatan pertanian tidak boleh berhenti, petani harus kreatif, inovatid, dan produktif, menuju pertanian yang maju dan modern. Salah satunya adalah pengairan berselang pada tanaman padi.

Menjelang berkurangnya air irigasi, maka diupayakan untuk pengairan yang lebih efektif dan efisien. Salah satunya pengairan Alternate Wetting and Drying (AWD). Hal ini seperti disampaikan oleh Asep Koswara selaku widyaiswara yang mengajar pada kegiatan Bimtek. 

Ia menambahkan, bahwa sistem pengairan AWD merupakan pengairan dengan penggenangan air terputus yang bertujuan untuk mengontrol dan menghemat penggunaan air dalam budidaya tanaman padi, karena perlu diingat padi merupakan tanaman yang memerlukan air, tetapi bukan tanaman air. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow