Alumni Polbangtan Malang dan Pemprov NTT Berikan Dampak Positif Melalui Inovasi Pertanian
Program "Alumni Mengabdi" yang merupakan program unggulan Polbangtan Malang untuk mendampingi petani Indonesia dalam program pengembangan kawasan sentra produksi pangan. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Program "Alumni Mengabdi" yang merupakan program unggulan Polbangtan Malang untuk mendampingi petani Indonesia dalam program pengembangan kawasan sentra produksi pangan. Dengan fokus pada peningkatan kompetensi SDM pertanian menjadi profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausahawan milenial.
Sejalan dengan komitmen pemerintah di bawah komando Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kesejahteraan di daerah tertinggal.
Food Estate merupakan Program “Super Prioritas” Kementerian Pertanian ini menjadi sumbangsih nyata untuk upaya meningkatkan ketahanan pangan dan taraf hidup masyarakat serta mengangkat derajat kemiskinan. Keberhasilannya akan mengurangi jumlah warga miskin di salah satu kabupaten di Pulau Sumba, sehingga warga miskin menjadi berkurang.
Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi sepakat untuk meningkatkan kualitas SDM melalui penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pertanian.
“Tak hanya itu, akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi pertanian, dukungan sarana dan prasarana dalam rangka pengembangan SDM pertanian sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri," kata Dedi Nursyamsi.
Dia juga mengajak seluruh insan pertanian di NTT untuk memanfaatkan potensi alam yang dilimpahkan oleh Tuhan.
"NTT itu surganya petani, peternak dan nelayan, akan sia-sia apabila tidak dimanfaatkan dan diolah dengan baik," tuturnya.
Melalui kerjasama antara Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Program Kegiatan Alumni Mengabdi 2023, yang berlangsung sejak 16 September hingga 16 Desember 2023, mempertemukan para alumni dengan masyarakat di wilayah Kabupaten Sumba Barat, khususnya di Tempat Kecamatan Loli dan Kecamatan Tana Righu.
Tim alumni yang terdiri dari Firdania Fasikhatun Nisa, Lailatus Sa’diyah, Nurfadiah, Roby Dwi Aprilian, dan Uswatun Mutmainah berhasil menjalankan sejumlah kegiatan yang mencakup peningkatan nilai kelas kelompok tani dan demonstrasi plot (Demplot) di Desa Malata, Desa Bondotera, Desa Tematana, dan Desa Kareka Nduku Selatan.
Kegiatan utama dalam program ini adalah penanaman sawi dan cabai dengan perlakuan khusus terhadap benih, seperti perendaman menggunakan air perasan daun kelor. Inovasi ini disambut positif oleh anggota kelompok tani, dengan ketua kelompok tani mengakui bahwa perendaman benih oleh daun kelor memberikan manfaat yang signifikan.
Selain itu, program mencakup tiga kegiatan pelatihan tematik, termasuk pembuatan pupuk bokashi, pembuatan pestisida nabati dari bawang putih, cengkeh, dan cuka, serta pembuatan irigasi tetes. Pelatihan-pelatihan ini dihadiri oleh masyarakat setempat dan diselenggarakan bersama Dinas Pertanian Sumba Barat.
Pendampingan kelompok tani di setiap desa juga melibatkan pembenahan administrasi, peningkatan kelembagaan, dan pembentukan norma dalam kelompok. Para alumni Polbangtan Malang memberikan motivasi serta arahan kepada kelompok tani untuk meningkatkan kelas dan keberlanjutan kelompok ke depannya.
Ketua kelompok tani Puu Katagar, Samuel Buma, menyatakan rasa terima kasihnya kepada para alumni yang membantu kelompoknya. Begitu juga dengan kelompok tani Letho Mago, Makmur, Iya Ate, dan Lolo Milla, yang masing-masing menerima pendampingan dengan antusias dan positif.
Dengan keberhasilan program ini, diharapkan bahwa kelompok tani yang terlibat dapat terus tumbuh dan berkembang, meningkatkan produksi pertanian, serta memperkuat kelembagaan mereka. Kegiatan ini merupakan contoh nyata kolaborasi yang berhasil antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
Andi Warnaen selaku Wakil Direktur 3 Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) mengatakan bahwa Program Alumni Mengabdi, yang berlangsung 16 September hingga 16 Desember 2023, merupakan bentuk nyata dari komitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui pendekatan kolaboratif antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim alumni yang telah dengan penuh dedikasi menjalankan kegiatan ini di wilayah Kabupaten Sumba Barat, terutama di Tempat Kecamatan Loli dan Kecamatan Tana Righu," ujar Andi.
Para alumni telah berhasil melaksanakan sejumlah kegiatan yang memberikan dampak positif di masyarakat setempat. Peningkatan nilai kelas kelompok tani dan demonstrasi plot (Demplot) di beberapa desa menjadi bukti nyata bahwa upaya kolaboratif kita mampu memberikan manfaat konkret.
Kegiatan utama dalam program ini, yaitu penanaman sawi dan cabai dengan perlakuan khusus terhadap benih menggunakan air perasan daun kelor, merupakan inovasi yang cerdas dan memberikan hasil yang memuaskan.
Respons positif dari anggota kelompok tani, khususnya ketua kelompok tani yang mengakui manfaat signifikan dari perendaman benih oleh daun kelor, merupakan pencapaian luar biasa yang patut kita apresiasi.
Tidak hanya itu, melalui tiga kegiatan pelatihan tematik, seperti pembuatan pupuk bokashi, pestisida nabati, dan irigasi tetes, tim alumni telah memberikan wawasan dan keterampilan kepada masyarakat setempat. Pelatihan-pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memberikan landasan yang kokoh untuk pengembangan pertanian berkelanjutan.
Pendampingan kelompok tani di setiap desa, yang mencakup pembenahan administrasi, peningkatan kelembagaan, dan pembentukan norma dalam kelompok, merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan dan kemajuan kelompok ke depannya.
Motivasi serta arahan yang diberikan oleh para alumni Polbangtan Malang telah menjadi pendorong bagi kelompok tani untuk terus berkembang.
"Semangat dan kerjasama yang terjalin antara alumni dan masyarakat setempat menjadi modal berharga untuk mencapai keberhasilan," ujarnya.
Dengan keberhasilan program ini, Polbangtan Malang berharap agar kelompok tani yang terlibat dapat terus tumbuh dan berkembang, meningkatkan produksi pertanian, serta memperkuat kelembagaan mereka.
"Program ini menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dapat menjadi kekuatan besar dalam memajukan sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya. (*)
Apa Reaksi Anda?