Dirjen Dikti Ristek: Lulusan UNJ sebagai Kader Reformasi Pendidikan Indonesia
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mewisuda 1.776 wisudawan/wati dalam wisuda semester 117 tahun akademik 2022/2023.
TIMESINDONESIA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mewisuda 1.776 wisudawan/wati dalam wisuda semester 117 tahun akademik 2022/2023.
Acara wisuda semester 117 itu digelar Jakarta International Expo-Kemayoran, Selas (21/3/2023). Mengangkat tema “Membangun Kemandirian Universitas Menuju World Class University” disiarkan juga secara langsung melalui kanal YouTube Edura TV UNJ.
Pada wisuda semester 117 tahun akademik 2022/2023, Prof. Nizam selaku Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek memberikan orasi ilmiahnya dengan judul “Lulusan UNJ sebagai Kader Reformasi Pendidikan Indonesia”.
Pada orasinya, Prof. Nizam, mengatakan dirinya sangat bergembira hadir di forum wisuda Universitas Negeri Jakarta hari ini. Saya bisa melihat 1.776 wisudawan-wisudawati dengan wajah yang bersinar karena telah menyelesaikan studi jenjang sarjana, magister, dan doktoral dengan perjuangan panjang dan sungguh-sungguh," ucapnya.
Ia berharao sinar dari wisudawan dapat menjadi lentera penerang atas muram dan kompleksnya berbagai tantangan di Indonesia.
"Calon-calon guru dan tenaga kependidikan dari UNJ, semoga dapat membentuk anak didiknya menjadi manusia seutuhnya. Adapun lulusan dari bidang non-kependidikan UNJ, saya harap tetap membawa napas pendidikan dalam berbagai bidang kerjanya. Melalui pendidikan yang memerdekakan, kami yakin bangsa ini akan semakin bermartabat dan semakin berada dalam jalur menuju kemajuan," ungkap Prof. Nizam.
Lanjut Prof. Nizam menambahkan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia merupakan hal yang masih harus kita tingkatkan secara gotong royong dengan tenaga ekstra. Pasalnya, masih banyak sekali terdapat tantangan yang harus diselesaikan.
Secara khusus, kami meminta keterlibatan penuh dari sivitas akademika dan lulusan UNJ. Mengingat dengan total penduduk diprediksi sebanyak 318,9 juta jiwa pada 2045, Pemerintah pun menggalakkan program Indonesia Emas 2045. Indonesia diharapkan dapat menjadi negara pendapatan tinggi pada tahun 2036 dan PDB terbesar ke-5 pada tahun 2045. Visi besar tersebut mesti diperjuangkan oleh sumber daya manusia Indonesia yang kompeten, tidak hanya besar secara kuantitas, tetapi kerdil secara kualitas.
Di tengah perjuangan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, kondisi sumber daya manusia Indonesia saat ini belum terlalu menggembirakan. Berdasarkan angka PDDikti 2022, Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi kita baru menyentuh angka 38,33%. Artinya, setiap satu orang yang duduk menjadi wisudawan di sini, ditunggu perannya oleh 6 orang anak muda seumuran kalian yang tidak dapat menempuh jenjang pendidikan tinggi.
Di tengah lulusan yang sedikit tersebut, lulusan Perguruan Tinggi di dunia kerja menurut data BPS 2022 hanya sebesar 12,4%, berada pada posisi keempat setelah lulusan SMP. Lapangan kerja kita masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar. Artinya, lapangan kerja bagi lulusan perguruan tinggi sangatlah kompetitif karena pasar kerja kita masih didominasi tenaga kasar. Lulusan UNJ, saya harapkan mampu menghadapi situasi tersebut dengan kreativitas dan inovasi dalam menangkap peluang di tengah kesempitan.
Sementara itu, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ dalam pidatonya mengatakan bahwa sejalan dengan tema yang diangkat oleh Prof. Ir. Nizam, dunia pendidikan, khususnya UNJ harus memiliki lulusan yang mampu menghadapi tantangan era disrupsi teknologi. Bagi UNJ, disrupsi teknologi merupakan peluang untuk bertransformasi “Membangun Kemandirian Universitas Menuju World Class University (WCU).
Untuk menjadi perguruan tinggi yang mandiri dan bereputasi dunia (World Class University), segenap civitas akademika UNJ harus membangun mimpi, cita-cita, dan pandangan yang jauh ke depan. "Pintu pembuka kemandirian universitas adalah otonomi perguruan tinggi, salah satunya melalui status PTN-BH," ungkap Prof. Komarudin. (*)
Apa Reaksi Anda?