Akselerasi Penurunan Kasus Stunting Butuh Keterlibatan Tenaga Kesehatan Terlatih
Dukungan tenaga terlatih dalam penunurunan jumlah kasus sangat penting dalam upaya mengakselerasi pencapaian target prevalensi stunting di tanah air. ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dukungan tenaga terlatih dalam penunurunan jumlah kasus sangat penting dalam upaya mengakselerasi pencapaian target prevalensi stunting di tanah air.
"Keterlibatan tenaga kesehatan dan masyarakat yang terlatih sangat penting dalam percepatan penurunan jumlah kasus stunting di tanah air," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/3).
Pada Kamis (24/3) Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota Surabaya menerjunkan sedikitnya 1.500 perawat untuk menangani dan mencegah indikasi gejala balita stunting di Kota Pahlawan itu.
Ribuan perawat ini fokus memprioritaskan upaya penanganan dan pencegahan indikasi gejala balita stunting di empat kecamatan di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Lestari, apa yang dilakukan perawat di Surabaya itu juga bisa dilakukan di sejumlah daerah yang memiliki jumlah kasus stunting yang terbilang tinggi.
Sebab, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, meskipun Indonesia saat ini telah mengurangi angka stunting dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada tahun lalu, masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai target 14% pada akhir tahun 2024.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong para pemangku kepentingan di pusat dan daerah aktif meningkatkan literasi masyarakat terkait kecukupan gizi keluarga di setiap rumah tangga di tanah air.
Melibatkan tenaga kesehatan yang terampil dalam mendeteksi kecukupan gizi anak dan balita, serta calon pasangan pengantin, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, merupakan langkah strategis untuk mengakselerasi upaya menekan jumlah kasus stunting di tanah air.
Tentu saja, tegas Rerie, upaya tersebut harus diikuti dengan konsistensi para pemangku kepentingan dalam mendeteksi kecukupan dan asupan gizi seimbang pada setiap anggota keluarga di wilayah masing-masing.
Dibutuhkan komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan di pusat dan daerah, tegas Rerie, dalam upaya mewujudkan anak bangsa yang kuat dan tangguh agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan. (*)
Apa Reaksi Anda?