2024 Honor Guru PAUD di Kota Malang Naik, Rp 1 Juta Setiap Bulan
Honor para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Malang rencananya bakal naik di tahun 2024 mendatang. Nantinya, setiap guru PAUD rencananya bakal menerima gaji s ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Honor para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Malang rencananya bakal naik di tahun 2024 mendatang. Nantinya, setiap guru PAUD rencananya bakal menerima gaji sebesar Rp1 juta setiap bulannya.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, kebaikan honor ini sebagai bentuk kepedulian dari Pemkot Malang terhadap kesejahteraan para guru PAUD.
Perlu diketahui, besaran gaji para Guru PAUD di Kota Malang saat ini, yakni Rp600 ribu per bulan. Artinya, tahun depan ada kenaikan sebesar Rp400 ribu.
"Guru PAUD ini perjuangannya sangat luar biasa, sudah sepatutnya ada bentuk perhatian atau apresiasi lebih. Makannya, kita naikkan honorarium mereka, harapannya mereka terus dapat amanah mengajari dan mengarahkan generasi anak-anak untuk pendidikan yang terbaik," ujar Sutiaji, Jumat (4/8/2023).
Kenaikan honor para Guru PAUD tersebut, Pemkot Malang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp31 miliar pada tahun 2024 mendatang.
"Sudah didok (disetujui) anggarannya. Jadi ada Rp31 miliar di tahun 2024," katanya.
Disisi lain, Pemkot Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan jenjang PAUD.
Menurut Sutiaji, peran guru PAUD untuk mendidik anak-anak di usia emas ini sangat penting.
"Anak usia dini harus menjadi perhatian, karena anak anak ini adalah periode usia emas. Fase saat otak anak akan tumbuh kembang dengan pesat, sehingga informasi apapun mudah diserap," jelasnya.
Dengan begitu, Sutiaji berharap agar para Guru PAUD mampu memahami dan dapat menerapkan kurikulum Merdeka Belajar serta memberikan keteladanan yang baik.
Selain itu, ia juga berharap tidak ada bentuk kekerasan fisik maupun verbal dalam kegiatan belajar-mengajar dalam seluruh tingkatan pendidikan.
"Masa anak ini kan suka meniru tingkah laku orang di sekelilingnya. Kita harap jangan sampai ada bentuk kekerasan fisik atau verbal yang dapat menganggu psikologis anak," tandasnya.(*)
Apa Reaksi Anda?