Yayasan Bimasakti Peduli Negeri Ajarkan IT di Sekolah Pelosok  

TIMESINDONESIA, MALANG – TIMES Indonesia, Malang - Sebagai bentuk upaya pemerataan pendidikan di Indonesia, Yayasan Bimasakti Peduli Negeri menggelar kegiatan workshop dan pelatihan IT kepada siswa sekolah yang ada di pelosok daerah. Kegiatan ini dilakukan oleh yayasan ini sebagai rangkaian peringatan hari pendidikan nasional.

Penanggung jawab kegiatan dari yayasan Bimasakti Peduli Negeri, Anggriyan Permana mengatakan, kegiatan terbaru yang melakukan yakni berada SDN Sawohan II dan SMP Negeri Satu Atap yang terletak di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo pada Kamis (11/5/2023).

SDN Sawohan II dan SMP Negeri Satu Atap dipilih karena kedua sekolah ini terletak di daerah pesisir. Sehingga secara akses dan fasilitas, mereka bisa dibilang terbelakang. 

Disana, mereka mengajarkan kepada para siswa operasional laptop melalui microsoft office, paint dan kepenulisan sederhana, serta pengenalan literasi digital lainnya. Hal ini lantaran para siswa disana masih banyak yang belum melek digital, lantaran susahnya akses internet di desa, kurangnya pengenalan literasi dan minimnya fasilitas teknologi informasi. 

"Tidak hanya dua kegiatan ini, dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini, Yayasan Bimasakti Peduli Negeri mendonasikan beberapa alat penunjang pendidikan kepada sekolah," ujarnya, Sabtu (13/5/2023).

Seperti membuat pojok baca, satu set permainan tradisional, satu set alat peraga pendidikan yang terdiri dari poster informatif tentang ilmu pengetahuan alam, anatomi manusia hingga map atau atlas Jawa Timur, Indonesia hingga dunia.

Melalui permainan tradisional, pihaknya ingin menanamkan pembentukan karakter kepada anak-anak, mengajarkan kepada mereka bagaimana memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar untuk dimanfaatkan sebagai media permainan tradisional.

"Pada kegiatan workshop pengenalan literasi digital bersama Aliansi Literasi Surabaya ini, Yayasan Bimasakti Peduli Negeri juga mendonasikan sebanyak 5 buah laptop, alat peraga pendidikan dan satu set LCD proyektor yang bisa digunakan sebagai alat penunjang kegiatan pendidikan di SMPN Satu Atap," imbuhnya.

Melalui kegiatan ini, Anggriyan berharap bahwa hal ini tidak sekali jalan, kemudian selesai, melainkan menjadi awal program kegiatan berkelanjutan bagi sekolah dan desa yang menjadi sasaran kegiatan. 

Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan semacam ini, dapat menjadi salah satu langkah yang strategis untuk pemerataan pendidikan yang ada di Indonesia.

"Kegiatan ini merupakan implementasi dari buah pemikiran Ki Hajar Dewantara, bapak pendidikan nasional, yang mengatakan bahwa pendidikan merupakan hak bagi setiap anak bangsa dengan tujuan mencerdaskan kognisi seseorang agar terbebas dari belenggu kebodohan," kata perwakilan dari Yayasan Bimasakti Peduli Negeri, Anggriyan. (*)