Viral GP Ansor Minta Pemkab Gaungkan Lagi Bondowoso Republik Kopi
Di masa kepemimpinan Bupati Salwa Arifin dan Irwan Bachtiar, sepertinya pemerintah Kabupaten Bondowoso enggan menggunakan brand Bondowoso Republik Kopi (BRK). ... ...
TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Di masa kepemimpinan Bupati Salwa Arifin dan Irwan Bachtiar, sepertinya pemerintah Kabupaten Bondowoso enggan menggunakan brand Bondowoso Republik Kopi (BRK).
Hal ini dibuktikan pada Festival Kopi Nusantara ke-4 (FKN 4) yang digelar di awal Pemerintahan Salwa-Irwan tahun 2019 lalu.
Dalam pagelaran yang berlangsung di Museum Kereta Api itu, Pemkab sama sekali tidak memakai logo BRK. Hanya pemilik stand kopi yang masih peduli dengan brand tersebut.
Padahal BRK sudah mendapatkan sertifikat merek dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dengan nomor pendaftaran IDM000634752 .
Artinya Bondowoso Republik Kopi sudah berkekuatan hukum sebagai brand milik Pemkab Bondowoso.
Namun sayangnya, kepemimpinan Salwa-Irwan ini enggan melanjutkan dan menggaungkan perjuangan bupati sebelumnya, Amin Said Husni (ASH).
Padahal brand BRK ini tidak semerta-merta ada. Tetapi diawali dengan perjuangan peningkatan perekonomian di bidang perkopian.
Apalagi melihat Bondowoso yang diapit dengan dataran tinggi yang sangat berpotensi untuk pertanian kopi.
Di wilayah timur ada Pegunungan Ijen-Raung dan di sebelah barat ada pegunungan Hyang Argopuro.
Bahkan perkebunan kopi di dua kawasan ini sudah mendapatkan indikasi geografis (IG).
Di masa pemerintahan sebelumnya, perkopian di Bondowoso sangat berkembang pesat dari hulu hingga hilir.
Mulai dari petaninya, pengusaha hingga muncul cafe-cafe di perkotaan dan pinggiran. Bahkan arabika Ijen-Raung sempat diekspor.
Namun sayangnya, di era kepemimpinan Salwa-Irwan, sektor pertanian kopi ini nyaris tidak tersentuh sama sekali. Belakangan tidak ada lagi Festival Kopi Nusantara di Bondowoso.
Potensi luar biasa yang tidak mampu dijaga dengan baik oleh Pemkab Bondowoso ini membuat organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) GP Ansor angkat bicara.
Saat dilantik beberapa waktu lalu, ketua PC Ansor Luluk Hariyadi berharap kepada pemerintah agar kembali menggaungkan BRK.
Videonya saat sambutan viral di berbagai platform media sosial dan media chatting WhatsApp. Video sambutan yang diunggah akun PC GP Ansor Bondowoso ramai hingga memperoleh 19.3 ribu tayangan.
"Dan nanti siapa pun yang menjadi bupati yang menjadi DPR. Kami harap karena ini merupakan ruh untuk Kabupaten Bondowoso. Tolong jaga dan pelihara Bondowoso Republik Kopi jangan dihilangkan," kata dia.
Saat dikonfirmasi dia mengatakan, upaya peningkatan ekonomi melalui branding BRK harus terus digalakkan.
Apalagi selama ini manfaatnya yang sudah terbukti sangat luar biasa bagi peningkatan perekonomian masyarakat Bondowoso.
"Karena hampir di semua kecamatan yang berdekatan dengan kaki gunung banyak sekali petani kopi," kata dia.
Pihaknya berencana menggelar diskusi dengan berbagai elemen masyarakat dalam rangka membicarakan sosok pemimpin ideal yang pantas membangun Bondowoso.
Terutama yang dapat mengoptimalkan potensi besar dalam konsep Bondowoso Republik Kopi.
"Melalui ngopi bareng, mencari sosok pemimpin ideal yang bisa memajukan Bondowoso termasuk bisa membangkitkan Bondowoso Republik Kopi," kata dia. (*)
Apa Reaksi Anda?