Universitas Brawijaya Kembangkan Desa Wisata Gubugklakah Poncokusumo Malang
Desa wisata Gubugklalah menjadi salah satu desa di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Selain memiliki potensi alam yan ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Desa wisata Gubugklalah menjadi salah satu desa di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Selain memiliki potensi alam yang sangat indah, Desa Gubugklakah juga memiliki berbagai industri kreatif yang saat ini terus berkembang.
Salah satu yang hits dan ramai dikunjungi yakni Pondok Tubing. Sebuah kafe dan juga penginapan yang ada di jalur menuju Gunung Bromo yang menyajikan pemandangan alam nan indah dari ketinggian.
Untuk mendukung berkembang dan Keberlanjutan desa wisata tersebut, tim pengabdian masyarakat dari DIPA Departemen Teknik Industri FT Universitas Brawijaya (UB) 2023, memberikan bantuannya dalam strategi pengembangan bisnis yang ada di sana.
Tim yang diketuai oleh Ir. Endra Yuafanedi Arifianto, ST., MT., dari UB itu mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat bertema Iptek Bagi Masyarakat Pelaku Usaha Pondok Tubing Dalam Menyediakan Alternatif Destinasi Wisata Desa Gubugklakah Kabupaten Malang yang dimulai pada bulan Juli sampai November 2023.
Tim yang beranggotakan expert di bidangnya seperti Prof. Qomariyatus Sholihah, IPU. ASEAN.Eng., Ir. Ihwan Hamdala, ST., MT., dan Astuteryanti Tri Lustyana, ST., MT., serta beberapa mahasiswa ini, memfokuskan tiga kegiatan pengmas pada pelaku usaha pada bidang produksi, bidang manajemen usaha, dan bidang pemasaran. Pelaku Usaha yang menjadi target kegiatan adalah Pondok Tubing.
"Bidang produksi meliputi peningkatan kualitas menu yang disediakan Pondok Tubing. Kegiatan dilakukan dengan cara melaksanakan riset pasar ulang, mengupdate atau memperbaruhi menu setiap enam bulan untuk meningkatkan daya tarik, berhasil mendapatkan NIB serta menyiapkan dokumen sertifikasi halal dan thoyib," ucap Endra.
Untuk bidang manajemen usaha, ada target sasaran yang akan dibantu untuk dicapai. Antaralain berhasil membuat bisnis model baru dan menata manajemen sesuai dengan unit bisnisnya supaya bisa fokus disetiap unitnya.
"Sementara bidang pemasaran meliputi cara offline dengan menambah spot instragamable yang ikonik, menjalin kolaborasi dengan kampus dan sekolah untuk event tubing dan camp, kolaborasi dengan paket wisata bromo dan sekitarnya serta teknik menambah konten pemasaran di media sosial,” imbuhnya.
Endra berharap melalui kegiatan pengabdian ini mahasiswa memiliki pengalaman di luar kampus dan terlibat secara langsung dalam membantu masyarakat untuk memberikan solusi. (ADV)
Apa Reaksi Anda?