UM Akan Kukuhkan 5 Guru Besar Baru Dari Berbagai Bidang
Universitas Negeri Malang (UM) akan mengukuhkan 5 guru besar baru pada Rabu (6/9/2023). 5 profesor yang dikukuhkan itu berasal dari berbagai bidang keilmuan. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) akan mengukuhkan 5 guru besar baru pada Rabu (6/9/2023). 5 profesor yang dikukuhkan itu berasal dari berbagai bidang keilmuan.
5 Professor tersebut, yang pertama yakni Prof Dr Muslihati SAg MPd dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Multibudaya pada Fakultas Ilmu Pendidikan UM.
Dalam orasi ilmiahnya, dia menjelaskan soal Insersi Budaya Nusantara Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Penguatan Identitas Diri Remaja Indonesia.
Dia menuturkan, insersi budaya dalam layanan BK adalah upaya menyisipkan muatan nilai-nilai dan warisan budaya sesuai dengan karakteristik peserta didik atau konseli ke dalam teknik dan materi BK dengan tujuan memaksimalkan keberhasilan layanan BK.
"Insersi nilai-nilai budaya Nusantara dalam layanan BK menjadi wujud nyata implementasi layanan konseling multibudaya khas Indonesia, di mana terjadi upaya pengintegrasian kekayaan nilai budaya ke dalam prosedur layanan bantuan baik bimbingan maupun konseling khas Barat," katanya.
"Layanan BK sedemikian maka layanan BK akan mengantarkan remaja Indonesia menemukan identitas dirinya dengan berpijak pada budaya asalnya, budaya Nusantara," sambungnya.
Profesor kedua yang Kukuhkan yakni Prof Prof Dr Hanik Mahliatussikah SAg MHum, sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Pembelajaran Sastra Arab pada Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Dengan mengambil judul penelitian Pembelajaran Sastra Arab Berbasis Stilistika Teks Alquran.
"Pembelajaran Sastra Arab membutuhkan objek material sebagai ajang penerapan kajian teoretis atau objek formal. Al-Qur`an adalah salah satu objek material Sastra Arab yang berada dalam derajat keunggulan tingkat satu, baik dari sisi lafadh maupun makna.
Keunggulan Al-Qur`an (i`jazul Qur`an), tidak hanya berhenti pada sisi bahasa dan sastra saja, tidak hanya i`jaz bayani saja, namun juga terdapat i`jaz ilmiy, i`jaz tasyri`iy, i`jaz ghibiy dan i`jaz adadiy. AL-Quran sumber ilmu pengetahuan yang tak habis digali dan dikaji. Semakin dikaji maka akan semakin memberikan ruang baru untuk kajian berikutnya," terangnya.
Yang ketiga yakni Prof Dr Tri Kuncoro ST MPd, sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Media Pembelajaran Pendidikan Vokasional/Teknik Sipil/Teknik Bangunan pada Fakultas Teknik UM. Prof Tri Kuncoro mempunyai judul penelitian Peranan Mahasiswa Teknik Sipil dalam Menghadapi Society 5.0.
"Pentingnya peran mahasiswa Teknik Sipil dalam membangun Society 5.0 sangatlah signifikan. Society 5.0 adalah konsep masyarakat yang diusulkan oleh pemerintah Jepang yang mengintegrasikan teknologi digital dengan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan cerdas. Dalam konteks ini, mahasiswa Teknik Sipil memiliki peran yang penting dalam beberapa aspek seperti Inovasi dan Riset; Penerapan Teknologi Cerdas; Keterhubungan Infrastruktur; Kesadaran Lingkungan; Partisiapasi Masyarakat; dan Pendidikan dan Penyuluhan," terangnya.
Selanjutnya ada Prof Dr Ibrohim MSi, Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pengembangan Keprofesian Guru Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Dia mempunyai judul penelitian Pengembangan Keprofesian Guru Sains Melalui Komunitas Belajar Dalam Mendukung Pendidikan Abad Ke-21.
"Pendidikan sains atau Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu unsur penting dalam kurikulum sekolah yang esensinya diarahkan untuk berkontribusi dalam mengembangkan kecakapan hidup peserta didik menghadapi tuntutan kecakapan hidup di Abad XXI (biasa ditulis Abad 21). Sebagaimana dipublikasikan dalam laporan World Economic Forum (2015) tentang 16 keterampilan yang dibutuhkan siswa di Abad 21. Ini artinya bahwa pendidikan sains di sekolah harus dapat mengembangkan literasi sains, kompetensi dasar (4Cs), dan menguatkan karakter," jelasnya.
Terakhir ada Prof. Dr. Muntholib SPd MSi sebagai guru besar dalam bidang ilmu Strategi Pembelajaran Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universita Negeri Malang, dengan judul penelitian Pembelajaran Sains Kimia Abad Ke-21.
Prof. Muntholib menjelaskan, untuk menghasilkan lulusan yang mampu dan mau berperan aktif dalam mencapai semua SDGs, education for sustainable development (ESD) merumuskan 8 kompetensi utama lintas sektoral (cross-cutting key competencies) dan tujuan pembelajaran khusus bagi setiap komponen SDGs yang meliputi domain kognitif (pengetahuan dan keterampilan), sosio-emosional, dan perilaku.
"ESD juga menyarankan 3 macam pendekatan pembelajaran (learner-centred approach, action-oriented learning, transformative learning) dan berbagai strategi pembelajaran seperti case-based, project-based, lokakarya, cerita utopis atau distopia, analisis sistem yang kompleks, analisis pemangku kepentingan, dan yang lainnya," jelasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?