UIN Maliki Malang Terima 67 Mahasiswa Asing Baru, Pakistan Paling Banyak
Tahun 2023 ini Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) akan kedatangan 67 mahasiswa asing baru, yang berasal dari sebagian besar penjuru ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Tahun 2023 ini Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) akan kedatangan 67 mahasiswa asing baru, yang berasal dari sebagian besar penjuru dunia. Dari data yang dihimpun, ada siswa dari 11 negara yang lulus dalam test interview program International Student Scholarship (ISS) 2023. Dimana paling banyak berasal dari Pakistan, sebanyak 37 orang.
Secara rinci, daftar negara dan jumlah yang diterima sebagai mahasiswa baru sebagai berikut; Afghanistan 2 Mahasiswa, Aljazair 14 Mahasiswa, Bangladesh 1 Mahasiswa, Gambia 5 Mahasiswa, Libya 2 Mahasiswa, Mesir 1 Mahasiswa, Nigeria 1 Mahasiswa, Pakistan 37 Mahasiswa, Sudan 1 Mahasiswa, Suriah 1 Mahasiswi, dan Yaman 2 Mahasiswa.
Staff Pengelola Kantor Urusan Internasional UIN Maliki Malang, Muhammad Khafid, ME menerangkan, dari total 67 Mahasiswa tersebut, terbagi atas 52 laki-laki, dan 15 perempuan. Dan mereka masuk dalam tiga kategori jenjang studi. "Yang masuk dalam jenjang S1 sebanyak 28 Mahasiswa, magister 31 mahasiswa, dan doktor 8 mahasiswa," ucapnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (23/5/2023).
Khafid menjelaskan, tahun ini memang Pakistan menjadi yang terbanyak. Bukan tanpa alasan, menurutnya, selama ini UIN Malang memang selalu menjalin komunikasi yang baik dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pakistan.
"Selama ini memang Pakistan itu sangat intens dengan UIN Malang terkait dengan studi. Hal - hal yang terkait dengan UIN Malang, seperti profil, prodi dan keunggulan kami share kepada KBRI disana. Dan akhirnya mendapatkan respon baik dari Pakistan. Terutama dari negara di timur tengah," tuturnya.
Setelah Pakistan, negara yang dengan jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun ini berasal dari Aljazair. Yakni 14 mahasiswa. Hal ini menurutnya sebagai hasil dari komunikasi yang selama ini terjalin. "Karena KBRI dengan kami itu sering komunikasi. Terkait pertanyaan beasiswa, pembukaan studi. Artinya apa, KBRI ikut mempromosikan terkait dengan program ISS di Pakistan. Dan itu akhirnya banyak minat dari pelajar disana untuk tahu inilah UIN Malang," kata dia.
Ada tahapan yang harus dilalui oleh mahasiswa asing UIN Maliki Malang. Selama satu semester pertama, atau selama 6 bulan, mereka tidak boleh mengikuti perkuliahan reguler terlebih dahulu, hingga mereka berhasil lulus dalam program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
"BIPA itu tidak hanya terkait bahasa ,tetapi juga budaya, Moderasi, dan yang lainya yang akan diajarkan sebelum mereka kuliah. Jadi Bipa ini selama 1 semester atau 6 bulan diajarkan kepada seluruh mahasiswa asing baru, untuk memahami kultur budaya dan bahasa," lanjutnya.
Setelah mereka lulus BIPA, barulah mereka bisa mengikuti perkuliahan di semester kedua. Namun jika tidak lulus, maka akan ada semester tambahan untuk menuntaskan progam BIPA ini.
"Tapi kami dari kantor urusan internasional mengusahakan 6 bulan ini sudah mereka dapat sertifikat kelulusan BIPA," pungkas Khafid. (*)
Apa Reaksi Anda?