UB Inisiasi Kerjasama Internasional Wujudkan Ekosistem Industri Halal
Universitas Brawijaya memiliki latar belakang bersejarah dalam penjaminan produk halal di Indonesia selama ini. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya memiliki latar belakang bersejarah dalam penjaminan produk halal di Indonesia selama ini.
Mulai dari inisiasi penelitian seorang guru besar pangan UB Prof. Dr. Ir. Tri Susanto pada tahun 1988, yang mengungkap adanya gelatin, shortening lecithin maupun lemak babi pada produk-produk makanan, sehingga pada saat itu merupakan momen lahirnya sertifikasi halal Indonesia.
Hingga sekarang UB telah menindak lanjuti kajian-kajian tentang produk halal mulai melalui Pusat Studi Halal Thoyyib (Halal Thoyyib Science Center) untuk melakukan edukasi kepada masyarakat melalui penyelenggaraan seminar, workshop, conference hingga kerjasama internasional.
Seperti yang dilakukan pada Rabu (24/5/2023), melalui Lembaga Sentra Ilmu Hayati (LSIH) UB, bersama dengan Shimadzu Corporation Japan mereka menggelar 1st Asia Halal Summit 2023. Acara ini menjadi sebuah komitmen bersama dalam mengembangkan ekosistem halal yang berfokus pada metode proses identifikasi halal, kecerdasan buatan (AI) serta teknologi digital.
Dave Chua selaku Executive Officer and Senior General Manager Shimadzu Singapore mengungkapkan ada tiga kategori pendekatan halal analysis yang saat ini tidak hanya mengacu pada kesehatan pangan (food safety) namun lebih kepada keamanan dan perlindungan pangan (food security), yaitu halalan, toyyiban serta etika pengujian (ethics testing).
Sebagai contoh Shimadzu melakukan pendekatan ilmiah dengan menganalisa beragam kandungan produk pangan mapupun olahan yang tidak diperbolehkan secara spesifik menggunakan deteksi fragment DNA pada platform PCR-MultiNA guna membantu deteksi porcine dan otentikasi daging hewan.
Selain itu Shimadzu juga turut menganalisa komponen-komponen lain seperti alkohol juga pestisida dalam matriks makanan. “Sebagai bagian dari kerjasama ini kami membantu program sertifikasi (ISO-17025 certified halal testing lab) dengan kampus UB melalui berbagai dukungan pengembangan inovasi dan teknologi terbaru agar nantinya kami bisa memenuhi standar industri halal di seluruh dunia,” ungkapnya.
Rektor UB, Prof. Widodo Ssi, MSc, PhD, Med.Sc menambahkan konferensi 1st Asia Halal Summit 2023 menjadikan kesempatan bagi cendikiawan muslim, ulama, peneliti, akademisi hingga praktisi untuk turut bersama-sama menggerakan ekosistem halal di hampir semua sektor industri, mengingat banyak sekali produk-produk barang dan makanan dikonsumsi saat ini melewati beragam proses produksi yang kompleks.
Namun di sisi lain perlunya aspek pertimbangan dalam memastikan produksi barang atau makanan agar dapat terferivikasi kehalalannya, membangun penjaminan dan penyediaan produk sesuai sudut pandang hukum Islam.
"Acara ini juga memperkenalkan produk-produk yang berhubungan dengan riset halal center di kampus UB seperti mesin pengolah madu, bubuk madu serta mesin dealkoholisasi yang diproduksi oleh PT. Brawijaya Smart Industry, hingga Halalcare PCR kit dan PCR Mobile Lab buatan UB Halal Research Team bekerjasama dengan PT. Biocare Sejahtera," pungkas Prof Widodo. (*)
Apa Reaksi Anda?