UB Berikan Mentoring Materi STEM Untuk Siswa Penyandang Disabilitas
Tim dosen dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Brawijaya beserta mahasiswa mentor program LINK-STEM mengadakan program mentoring materi sains kepada siswa penyandang d ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Tim dosen dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Brawijaya beserta mahasiswa mentor program LINK-STEM mengadakan program mentoring materi sains kepada siswa penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina Tk. National Bag. C Malang.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa penyandang disabilitas maupun yang bukan penyandang disabilitas, dalam bidang Science, Technology, Engineering and Mathemathics (STEM) dengan memberi gambaran hubungan teori di sekolah dengan aplikasinya di riset dan kehidupan sehari-hari.
Ketuai Program LINK-STEM, Zubaidah Ningsih AS, S.Si., M.Phil., PhD, menerangkan, pada kegiatan mentoring ini, mahasiswa khususnya dari Departemen Kimia FMIPA UB, memberikan materi tentang perhitungan volume bangun, perubahan wujud zat, kelistrikan hingga sains populer pembuatan sabun untuk memberikan gambaran hubungan teori sains yang diajarkan dengan aplikasinya di kehidupan sehari-hari.
"Mahasiswa mentor STEM membawa alat peraga untuk mempermudah pemahaman siswa penyandang disabilitas pada materi STEM. Siswa di SLB Lawang ini meliputi siswa dengan disabilitas netra, tuli, grahita dan daksa," ucapnya Jumat (17/11/2023).
Selain materi sains, materi mentoring juga diisi dengan acara talkshow mahasiswa penyandang disabilitas dan bukan penyandang disabilitas tentang praktek pendidikan inklusif di Universitas Brawijaya. Dalam talkshow ini, mahasiswa penyandang disabilitas dari berbagai Fakultas di UB berbagi pengalaman tentang proses pemilihan bidang studi sesuai minat dan kemampuan di bidang STEM beserta proses interaksi mahasiswa penyandang disabilitas di lingkungan Perguruan Tinggi inklusif.
"Mahasiswa bukan penyandang disabilitas juga berbagi pengalaman tentang interaksinya dengan mahasiswa penyandang disabilitas dalam proses perkuliahan maupun kegiatan-kegiatan di luar kuliah," imbuhnya.
Program LINK-STEM ini sendiri merupakan bentuk kerjasama antara Departemen Kimia FMIPA dan Subdirektorat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya dengan SLB Pembina Tk. National Bag. C Malang.
Kegiatan ini diawali dengan dilaksanakannya Focus Group Disscussion (FGD) antara tim dosen Departemen Kimia dengan guru-guru SLB Pembina Tk National Bag. C Malang tentang topik-topik materi STEM yang ingin dikembangkan dalam proses mentoring.
"Penggambaran interaksi mahasiswa penyandang disabilitas dan bukan penyandang disabilitas dalam talkshow ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada siswa penyandang disabilitas di SLB agar lebih siap berpartisipasi di lingkungan Perguruan Tinggi inklusif," jelasnya.
Untuk memperlancar kegiatan, mahasiswa mentor dari UB diberikan pelatihan tentang disability awareness, komunikasi sains dan child protection policy sebagai pembekalan untuk proses mentoring.
"Selain itu, mahasiswa mentor baik penyandang maupun bukan penyandang disabilitas bekerjasama dalam menyiapkan, mensimulasikan dan melengkapi alat peraga materi STEM maupun talkshow di bawah bimbingan tim dosen Departemen Kimia FMIPA UB," pungkasnya.
Salah satu Guru di SLB Pembina Tk. National Bag. C Malang Hetik Wiyani mengatakan, menurutnya program ini sangat baik untuk murid di sekolahnya.
”Dengan media yang nyata ada di kehidupan sehari-hari, anak-anak bisa lebih paham materi STEM. Kami berharap bahwa kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan untuk materi-materi STEM yang lain,” katanya.
Salah satu siswa SLB Pembina Tk. National Bag. C Malang Arya Arfarezal, siswa kelas 10 yang juga merupakan penyandang disabilitas daksa mengungkapkan antusiasmenya setelah mengikuti kegiatan mentoring.
“Saya sangat senang sekali bisa mengenal sains dengan lebih menyenangkan,” katanya. (*)
Apa Reaksi Anda?