TMMD Ke-118 Menghapus Nestapa, Hadirkan Sumber Kehidupan

Jam dinding di rumahnya menunjukkan pukul 02.00 WIB, Wasis (35) bergegas beranjak dari tempat tidurnya.

Oktober 21, 2023 - 13:00
TMMD Ke-118 Menghapus Nestapa, Hadirkan Sumber Kehidupan

TIMESINDONESIA, MALANG – Jam dinding di rumahnya menunjukkan pukul 02.00 WIB, Wasis (35) bergegas beranjak dari tempat tidurnya. Meski rasa kantuk belum sepenuhnya hilang, tak ada alasan baginya untuk bermalas-malasan. Setelah mengambil air wudu dan melaksanakan salat tahajud, Wasis lantas memikul 2 jerigen air yang digunakannya untuk mengambil air di sumber air yang letaknya berjarak 2 kilometer dari rumahnya.

Sambil menahan rasa kantuk, Wasis perlahan mulai menyusuri jalan setapak dan berharap jadi orang pertama yang tiba. Mengingat sumber air itu merupakan satu-satunya di tempat tinggalnya dan menjadi sumber kehidupan bagi warga di sana.

“Rumah saya paling jauh, kalau saya kesiangan sedikit dan mengantri dengan warga lainnya, kasihan nanti anak-anak bisa terlambat ke sekolah, karena mereka perlu air untuk mandi,” kata Wasis warga Dusun Banduarjo, Desa Sumberpetung beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya ada yang jual air bersih, satu jerigen air isi 50 liter seharga Rp 5 ribu. Tapi kalau saya beli itu, takut keluarga saya jadi susah makan dan anak-anak tidak bisa sekolah. Sekarang aja hidup kami pas-pasan, bisa makan dan bayar sekolah anak saja sudah bersyukur," tambah pria yang berprofesi sebagai buruh serabutan.

Apa yang dialami Wasis juga dirasakan puluhan warga lain di Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Desa yang berpenduduk 8.161 jiwa itu kondisinya cukup tertinggal dibanding dengan desa-desa lain di sekitarnya. Di samping struktur tanahnya yang gersang dan tandus, desa ini juga masih kurang adanya infrastruktur yang layak untuk mendukung aktivitas warga sehari-hari.

Meski letaknya dekat dengan waduk Karangkates, Desa Sumberpetung tergolong daerah yang kekurangan air. Ini dikarenakan, letak desa itu lebih tinggi dari lokasi waduk, sehingga untuk menyalurkan air menjadi sangat sulit. Bahkan, karena sulitnya air dan ditambah dengan struktur tanahnya yang tandus, warga di sana hanya dapat memanfaatkan lahan pertaniannya untuk ditanami tebu dan pohon Sengon Laut.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow