Tingkatkan Nilai Tambah Komoditas Pertanian Menghadapi El Nino, Kementan Ri Gelar Training of Trainer
Saat ini pertanian Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti kondisi alam yang tidak mudah serta faktor alam yang cepat berubah,
TIMESINDONESIA, BATU – Saat ini pertanian Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti kondisi alam yang tidak mudah serta faktor alam yang cepat berubah, tidak pasti, semakin komplek dan rumit. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama diantaranya berakhirnya pandemi covid-19, fenomena perubahan iklim serta dampak terjadinya perang Rusia dan Ukraina.
Namun kondisi ini tidak lantas membuat pertanian berhenti, Pembangunan Pertanian menuntut adanya peningkatan produksi. Hal ini dapat di capai dengan penyediaan sarana prasarana serta inovasi yang mendukung peningkatan nilai komoditas pertanian, peningkatan kapasitas SDM serta dukungan permodalan.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi teknis SDM Pertanian khususnya bagi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian. Kementerian Pertanian kembali melaksanakan Training of Trainer (TOT) dengan tema “Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian” yang di laksanakan pada 21 – 23 Juni 2023.
Kegiatan TOT yang berlangsung secara offline dan online kali ini dipusatkan di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Jawa – Timur dengan target peserta sebanyak 18.500 orang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), pada arahannya saat membuka kegiatan TOT Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian menyampaikan bahwa pertanian yang kokoh akan memperkuat kokohnya bangsa namun pertanian yang amburadul membuat bangsa ini terpuruk.
“Mari kita jadikan ini sebagai spirit kita, bahwa hanya dengan pertanian yang baik dan strategis serta mampu beradaptasi dengan kemajuan dan tantangan yang ada yang membuat bangsa ini menjadi lebih baik,” ujar SYL.
Lebih lanjut SYL menyampaikan bahwa sehebat apapun bangsa ini apabila pangan menjadi masalah, maka akan menjadi kelemahan. Bahkan ekonomi suatu bangsa akan menjadi baik apabila pangan bagi rakyat tersedia. Oleh karena itu pentingnya TOT ini dilaksanakan, dimana dari TOT ini diharapkan akan lahir sebuah konsepsi dan karya.
"Karena tantangan semakin berubah, sehingga TOT ini menjadi arah bahwa pemecahan masalah tidak dapat menggunakan cara - cara seperti tahun-tahun sebelumnya. Jangan sampai pertanian sudah maju namun pendapatan petani tidak mengalami kenaikan,” tegas SYL.
Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi pada kesempatan yang sama juga menyampaikan pentingnya kegiatan TOT ini karena peningkatan nilai tambah komoditas pertanian menjadi isu yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani karena keuntungan itu terdapat pada nilai tambah komoditas pertanian “Sebagai contoh Petani padi jangan jual gabah, tetapi petani padi minimal jual beras,” ujar Dedi. (*)
Apa Reaksi Anda?